Menko Darmin: Kita Tak Ikut Perang Dagang tapi Kena Imbas
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan China berdampak pada pertumbuhan komponen ekspor di Indonesia. Apalagi kedua negara tersebut merupakan tujuan ekspor terbesar RI selama ini.
"Kalau diperhatikan ekspor kita kalau diurut negara tujuan utamanya adalah pertama China, Kedua Amerika Serikat. Perang dagang itu ternyata memukul betul kepada kita. Kedua negara yang perang itu, kita tidak ikut perang tapi kena imbas," kata Menko Darmin saat menjadi pembicara di Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Selasa (12/3).
Menko Darmin mengungkapkan, pertumbuhan ekspor Indonesia ke China pada 2018 hanya sebesar 17,7 persen. Padahal pada tahun sebelumnya pertumbuhan ekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut telah mencapai sebesar 45 persen. Angka ini menurun cukup signifikan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Kemudian pertumbuhan ekspor ke Amerika Serikat sendiri berada di posisi 3,6 persen pada 2018. Angka ini juga merosot bila dibandingkan posisi ekspor pada 2017 sebesar 10,9 persen.
"Lebih jelek lagi India. Ini urusan kelapa sawit. Minus 2,5 persen. Pada 2017 praktis sama dengan China sekitar 4 persen. Memang saya ingat kalau tidak ada di sini ke Jepang masih positif. Sebagai akibat ekspor 2018 melambatnya cukup signifikan," katanya.
Seperti diketahui, perang dagang antara kedua negara tersebut bermula pada saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada awal 2018 lalu telah menetapkan tarif sekitar USD 60 miliar atau sekitar Rp 827,34 triliun atas produk China masuk ke negeri Paman Sam. Kebijakan Trump tersebut memicu perang dagang.
Sebab, tak berselang lama, keputusan tersebut langsung mendapat respons dari China. China mengumumkan daftar 106 produk asal Amerika Serikat (AS) yang dinaikkan tarif impornya. Kementerian Perdagangan China mengatakan, tarif itu dirancang untuk mengenakan tarif produk AS hingga USD 50 miliar setiap tahun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnya