Menko Darmin: Lebih Banyak Orang Pinjam Uang Dibanding Menabung
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan masyarakat Indonesia lebih suka meminjam uang dibanding menabung. Ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana angka pertumbuhan kredit jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Coba tanya pak Wimboh (Ketua DK OJK), berapa pertumbuhan kredit tahun ini? kira-kira 12 persen dibanding tahun lalu. Tapi coba tanya DPK di bank? Maka jawabannya kira-kira 7 sampai 8 persen. Berarti lebih tinggi kenaikan pinjaman kredit dibandingkan pertambahan tabungan," kata dia di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).
Oleh karena itu, dia memandang perlunya literasi keuangan terutama untuk generasi muda selaku penerus bangsa. Selain mengajak mahasiswa untuk gemar menabung, dia juga berpesan agar para anak muda tersebut dapat menularkannya kepada orang lain.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa Bank Jatim salurkan kredit? 'Kebetulan hari ini bankjatim melakukan penyerahan kredit Jatim Ritel Investasi kepada Ibu Balkiah yang merupakan debitur kami yang bergerak di bidang penerbitan dan perdagangan buku', jelasnya.Menurutnya, penyaluran kredit tersebut merupakan upaya mendukung program Kampoeng Kreasi.
-
Mengapa orang menggunakan BPKB untuk pinjaman dana? Kebutuhan mendesak di tengah kondisi finansial yang sulit, membuat orang-orang mencari solusi pinjaman dana guna memenuhi kebutuhannya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pinjaman dana dengan menggadaikan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Apa tujuan utama keuangan nasabah kaya di Indonesia? Di Indonesia, nasabah kaya (affluent) menjadikan perencanaan masa pensiun sebagai salah satu dari tiga tujuan utama keuangan mereka.
Sebab saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum tersentuh literasi keuangan. "Ada banyak saudara-saudara kita pemuda juga yang misalnya pedagang di pasar, penghasilannya lumayan setiap hari tapi dia tidak pernah gunakan bank," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, masih banyak orang yang menyimpan uangnya secara tradisional di rumah. Padahal, jika disimpan di bank maka bank dapat mengenalinya dengan mudah sebagai nasabah. Hal tersebut tentu akan menjadi keuntungan bagi orang tersebut sebab dapat dengan mudah memanfaatkan layanan-layanan perbankan lainnya.
"Maka penting sekali jangan sampai terlalu banyak saudara-saudara kita yang punya penghasilan uang tapi tidak gunakan lembaga keuangan," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaTercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, pembiayaan dari fintech lending terus meningkat. Tren ini seiring kemudahan akses pinjaman oleh layanan Fintech atau pinjaman online.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2023 nilai pinjaman masyarakat Indonesia ke pinjaman online mencapai Rp50,12 triliun.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca Selengkapnya