Menko Darmin: Masalah gula di Indonesia 60 tahun tak selesai
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan sudah 60 tahun masalah industri gula di Indonesia tak terselesaikan. Masalah industri gula nasional saat ini mulai dari kesejahteraan petani hingga tingginya harga jual.
"Kita ingin menyelesaikan persoalan yang sudah terlalu lama tak selesai. Contohnya gula, 60 tahun tak selesai," ujarnya usai menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo membahas masalah pangan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (10/8).
Selain rendahnya tingkat kesejahteraan petani, lanjut Menko Darmin, harga gula saat ini dinilai terlalu tinggi. Pemerintah merasa harga ideal gula berada di Rp 12.000 per kilogram (Kg) dari saat ini sekitar Rp 16.000 per Kg.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
"Memang gula itu sedikit lebih complicated. Ada petani tebu dan BUMN-BUMNnya. Ada pabrik rafinasi yang tak ada kebunnya, dan lain sebagainya. Itu semua masih harus kita cari jalan keluarnya lagi. Kemudian ada importir," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa presiden telah meminta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk membahas masalah ini bersama perusahaan besar importir gula. "Mendag akan membicarakan jalan keluarnya dengan mereka."
Sebelumnya, harga gula seperti salah satunya di Banda Aceh berangsur-angsur turun setelah sebelumnya tembus hingga Rp 20.000 per kilogram. Memasuki Agustus, harga gula merosot Rp 16.000 sampai dengan Rp 17.000 per kilogram.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca Selengkapnyaresiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) buka suara perihal aktivitas impor gula di Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi gula tidak sejalan dengan pertumbuhan gula konsumsi yang terus meningkat setiap tahun.
Baca SelengkapnyaAcuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejagung masih menghitung kerugian terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan impor gula tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut kuasa hukum, Lembong bukan satu-satunya menteri perdagangan era Presiden Jokowi yang melakukan importasi gula
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca Selengkapnya