Menko Darmin: Pertumbuhan Ekonomi RI Sesuai Target Meski Pertumbuhan Global Dipangkas
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini tidak akan terpengaruh dengan laju pertumbuhan ekonomi secara global. Meski pertumbuhan ekonomi global dipangkas, dia tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap sesuai target yakni 5,3 persen
Seperti diketahui, International Monetery Fund (IMF) secara sederhana memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 menjadi 3,5 persen dari sebelumnya yakni 3,7 persen. Sementara, di 2020, dari 3,7 persen menjadi 3,6 persen.
Menko Darmin mengatakan, salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi saat ini masih dipengaruhi oleh perkembangan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dimulai dan akan terus jalan. Sehingga, dipastikan upaya pemangkasan yang dilakukan oleh IMF tidak berpengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
"Beda dengan kalau belum ada investasinya bisa jadi akan terpengaruhi. Tetapi karena ini hanya melanjutkan ya pertumbuhan ekonomi kita tidak akan beda banyak dengan perkiraan. Walaupun ekonomi dunia melambat atau apa," kata Menko Darmin saat ditemui di Pasific Place, Jakarta, Senin (11/3).
Menko Darmin membeberkan, selain perkembangan infrastruktur, faktor lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi RI di tahun ini adalah konsumsi masyarakat dan investasi. Sementara di sisi ekspor sendiri, pemerintah masih berupaya untuk terus menggenjot.
"Tentu ekspor kita sedang berupaya saya belum berani mengatakan ekspornya," imbuh Darmin.
Darmin menambahkan, sebetulnya untuk ekspor sendiri masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Apalagi dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kemudian secara otomatis berdampak pada ekspor Indonesia.
"Terutama sebenarnya ekspor kita itu dipengaruhi perang dagang karena ekspor kita itu nomor satu ke China nomor dua ke Amerika. Dua-duanya sedang mengalami perlambatan gara-gara perang dagang ya dampaknya ya kena ke kita di ekspor," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaDPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaPercepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia diperlukan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik penting untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnya