Menko Darmin: Presiden berulang kali minta ekspor dan investasi terus ditingkatkan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo saat ini tengah gencar mengingatkan bawahannya untuk gencar mencari investasi dan menggenjot ekspor. Ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam pandangan Jokowi yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, jika hanya mengandalkan faktor pendukung dalam negeri, ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh pada kisaran 5,5 persen.
"Kalau saudara mengamati Presiden banyak sekali mengulang akhir-akhir ini. Ada 2 kunci yang kita harus bisa mewujudkannya. Pada saat ekonomi dunia mulai bangkit kembali, pertama investasi dan kedua ekspor. Kalau kita hanya mengandalkan faktor ekonomi domestik saya kira kita hanya bisa tumbuh 5,5 persen," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Rabu (14/2).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
Darmin mengatakan Indonesia boleh sedikit berbangga karena pertumbuhan ekonomi mampu melebihi pertumbuhan ekonomi negara tetangga dalam beberapa waktu terakhir. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan tertinggal jika tidak memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi dunia.
"Kita harus memanfaatkan dinamika pertumbuhan ekonomi dunia. Dan lebih dari itu, negara-negara di sekitar kita yang memang lebih ekspor oriented dari kita pasti akan melewati pertumbuhan ekonomi kita segera, yang sebetulnya beberapa tahun lalu kita bisa berbangga kita lebih tinggi ekonominya," jelasnya.
Dalam membenahi ekspor, pemerintah telah berusaha membuka pasar ekspor yang baru dan mempercepat penyelesaian perjanjian regional CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan FTA (Free Trade Agreement).
Sementara itu, untuk membenahi investasi di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga telah membedah dan mengkaji kembali beberapa paket kebijakan yang diluncurkan selama ini. Sebab, kebijakan-kebijakan tersebut dinilai belum menyentuh hal teknis yang sebenarnya dibutuhkan untuk investasi.
"Dukungan investasi menekankan iklim usaha dan pembenahan perizinan. Kami di Kantor Menko sudah memasuki bulan kelima dalam mencoba membedah dan menyelesaikan persoalan ini setelah 15-16 paket. Ada banyak hal yang sifatnya teknis belum di sentuh juga itu yang dirasakan investor belakangan," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaJokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui pertumbuhan ekonomi sangat bergantung terhadap investasi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terkontraksi atau berada di zona negatif.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen dalam lima tahun kepemimpinannya.
Baca Selengkapnya