Menko Darmin soal harga pangan mahal: Ini karena faktor cuaca
Merdeka.com - Harga kebutuhan pokok melambung cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Selain faktor naiknya permintaan di akhir tahun, faktor cuaca juga ditengarai menjadi penyebab naiknya beberapa harga komoditas seperti beras dan cabai.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, intensitas hujan yang cukup tinggi menjadi dalang utama naiknya harga beras dan cabai di beberapa daerah.
"Ya karena musim (cuaca) sehingga panen yang terjadi di bulan Januari ini tidak bagus hasilnya karena hujannya banyak," kata Darmin di kantornya, Senin (8/1).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Darmin menegaskan, faktor cuaca di akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018 menjadi pemicu mahalnya harga pangan di pasaran.
Untuk menyiasati hal tersebut, Darmin menyarankan agar masyarakat bisa bercocok tanam sendiri sehingga saat harga pangan di pasaran mahal karena faktor cuaca, masyarakat bisa memakai hasil panennya sendiri
"Memang karena faktor cuaca cuma ya persoalannya masyarakat didorong untuk nanam sehingga panennya keluar di musim hujan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaAnomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaDampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaKita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga beras bisa turun," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca Selengkapnya