Menko Darmin soal kritik ekonomi RI: Itu memang di tingkat G20
Merdeka.com - Jurnalis sekaligus analis ekonomi asing, Jake van der Kamp mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi ketiga di dunia. Dari hasil penelitiannya, ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sebaik seperti yang diungkapkan oleh Jokowi.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution angkat suara terkait hal tersebut. Menurutnya, ucapan yang dimaksud Jokowi adalah yang terbaik ketiga di dunia di tingkat G20.
"Tapi kalau di G20, iya (tertinggi ke tiga). Apa yang harus ditanggepin. Memang kalau dari presiden itu tabelnya G20," kata Darmin di kantornya, Rabu (3/5).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, yang dimaksud Jokowi bukan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi ketiga di dunia melainkan tertinggi ketiga di tingkat G20.
"Kan slide-nya disebutkan di dalam G20. Jadi (harusnya) dia baca, dia lihat, (baru) kemudian berkomentar," kata Sri Mulyani
Menurut Jake van der Kamp, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru kalah jauh dari India, bahkan masih kalah dengan Mongolia, Timor Leste dan Papua Nugini untuk kawasan Asia.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang ketiga di dunia, setelah India dan China," kata Presiden RI Joko Widodo. Ketiga di dunia, benarkah itu? Dunia yang mana?" kata Van der Kamp.
Khusus untuk wilayah Asia dia menghitung 13 negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dibandingkan Indonesia yang hanya 5,02 persen.
Antara lain India (7,5), Laos (7,4), Myanmar (7,3), Kamboja (7,2), Bangladesh (7,1), Filipina (6,9), China (6,7) Vietnam (6,2), Pakistan (5,7), Mongolia (5,5), Palau (5,5), Timor Leste (5,5) dan Papua Nugini (5,4).
"Tentunya Indonesia merupakan negara padat dengan 261 juta rakyatnya. Kami tidak bisa benar-benar membandingkannya dengan seperti Timor atau Palau. Jadi mari kita tarik garis di angka 200 juta orang atau lebih," lanjutnya.
Dengan begitu hanya ada enam negara di dunia, khususnya untuk pertumbuhan ekonomi, Indonesia berada di posisi paling bawah dari keenamnya jauh di belakang India, China dan Pakistan.
Van Der Kamp meminta Jokowi tak mengumbar fakta yang salah. Dia menemukan, layaknya banyak politikus seluruh dunia, angka produk domestik bruto atau GDP selalu dipakai untuk mengungkap pencapaian terbaik mereka, padahal belum tentu.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaTom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya