Menko Darmin Soal Penerimaan Negara Lebih Tinggi Dari Target APBN: Bagus Dong
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani belum lama ini menyebut bahwa pendapatan negara di 2018 akan melebihi target dalam UU APBN sendiri, dan ini baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa realisasi APBN tahun ini memang sangat bagus. Hal ini didorong penerimaan yang relatif baik, baik dari pajak dan non-pajak.
"Sebenarnya lebih tepat kalau dibilang, penerimaannya relatif baik, sehingga waktu disusun APBN dengan DPR, realisasinya di akhir tahun ini kelihatannya lebih besar. Ini soal membandingkan realisasi penerimaan dengan rencana. Realisasinya lebih gede, baguskan? Bagus dong," ucap Menko Darmin di Jakarta, Jumat (14/12).
-
Bagaimana Kementerian ATR meningkatkan perekonomian masyarakat? Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Hadi Tjahjanto menuturkan, Kementerian ATR/BPN tidak hanya memiliki program PTSL, namun juga ada program Redistribusi Tanah yang berasal dari tanah telantar.
-
Siapa yang menjadi Menteri ATR/BPN? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Dimana sumber APBN berasal? Pemasukan dalam APBN berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak, penerimaan negara bukan pajak, pendapatan dari perusahaan negara, hibah dan bantuan luar negeri, serta sumber pendapatan lainnya.
-
Siapa yang mengisi posisi Menteri ATR/BPN? Posisi Menteri ATR/BPN yang ditinggalkan Hadi kemudian diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Darmin, realisasi pendapatan negara ini membuktikan bahwa metode dan cara kerja Direktorat Jenderal pajak lebih efektif. Namun demikian, realisasi pajak memang masih 75 persen dari target.
"Ya memang dominan, tapi enggaklah, rasanya memang dari dulu sudah 70-75 persen," kata Darmin.
Darmin mengaku tidak setuju jika tingginya pendapatan negara berhubungan dengan harga komoditas yang sedang naik.
"Enggak juga sih, ga akan besar pengaruhnya. Pajak itukan angkanya besar sekali, metode pengumpulannya lebih efektif atau kegiatannya lebih baik, sehingga hasilnya laba mereka lebih gede. Pajak kita itu dominasinya adalah PPh baru PPn. Itu aja you kutak-katik," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaPemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat realisasi APBN hingga September 2023 masih surplus.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca Selengkapnya