Menko Darmin: Tak ada alasan untuk terjadi rush money
Merdeka.com - Belakangan ini, media sosial tengah ramai dengan ajakan untuk menarik uang dari bank secara besar-besaran. Isu ini muncul bersamaan dengan rencana demo lanjutan terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pada 25 November mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution percaya gerakan rush money tak mungkin terjadi. "Jangan terlalu sensitif terhadap isu macam-macam. Enggak ada alasan untuk terjadi rush money," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/11).
Kalau pun gerakan rush money terjadi, Darmin memastikan Bank Indonesia sudah siap menghadapi. Tak hanya Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun lembaga keuangan lain sudah mengantisipasi adanya rush money.
-
Kenapa masyarakat diimbau agar tidak panic buying? 'Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying BBM dan gas menjelang Pemilu 2024. Stok BBM dan gas di Inhu aman,' kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Kenapa impulsive buying harus dihindari? Perilaku impulsive buying sudah seharusnya dihindari agar kondisi finansial bisa tetap terjaga dan stabil.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
-
Mengapa penting menghindari perilaku konsumtif? Gaya hidup konsumtif hanya akan membuat Anda tidak bisa menabung dan berpotensi memiliki utang menumpuk.
-
Kenapa kita harus waspada dengan keinginan duniawi? Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu). Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
"Jangan terlalu keburu-buru, terpengaruh," ucap Darmin.
Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, yang perlu dipikirkan saat ini adalah bagaimana menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga ketika gerakan rush money menyerang maka ekonomi Indonesia tetap stabil.
"Kita jaga (ekonomi) dengan baik. Kalau ada goncangan, kita enggak bilang enggak mungkin ada goncangan, tapi dalam goncangan kalau kita jaga baik, ekonomi kita bisa bertahan," ujar dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kata lain, investasi dana Tapera tidak ditaruh pada instrumen yang tinggi risiko seperti saham.
Baca Selengkapnya