Menko Darmin Ungkap Alasan Pembangunan Kilang RI Tertinggal
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan penyebab ketertinggalan pembangunan infrastruktur RI di bidang minyak dan gas (migas). Menurutnya, ada beberapa pihak yang tidak senang dan menyarankan agar Indonesia menjadi importir minyak.
"Menarik adalah pada waktu kita masih surplus minyak kita tidak membangun kilang dan petrokimia sebagai pondasi. Kenapa sebetulnya jawabannya sederhana ada banyak kepentingan yang lebih baik kita mengimpor saja," kata Menko Darmin saat menjadi pembicara di acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Selasa (12/3).
Namun setalah tahun 2005 hingga 2007 pemerintah baru menyadari produksi minyak dalam negeri tidak lagi surplus justru melainkan mengalami defisit. Sehingga, pemerintah merasa ketar-ketir dan segera menarik investasi dari beberapa negara produsen minyak terbesar di dunia.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Kenapa Petronas tertarik dengan blok migas di Indonesia Timur? Tak hanya Blok Masela, Petronas juga pasang mata terhadap potensi eksplorasi lain di wilayah Indonesia Timur. Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Bin Md Yusof menuturkan, pihaknya masih meyakini dengan potensi besar di wilayah Indonesia Timur.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
"Minyak defisit baru kita mulai sibuk mau bikin petrokimia. Akhirnya terbatas yang diundang yang punya minyak, Rusia di Tuban dan Arab Saudi di Cilacap," imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia bersama Arab Saudi sepakat akan mempercepat pembangunan pembangunan salah satu kilang minyak di Cilacap. Kilang tersebut ada bentuk kerja sama investasi antara kedua belah negara.
"Kita kan sudah ada perjanjian untuk membangun kilang minyak di Cilacap, investasinya cukup besar sekitar USD 6 miliar, mereka minta dipercepat untuk dimulainya," kata Wapres JK beberapa waktu lalu.
Wapres JK juga mengakui adanya beberapa faktor terhambatnya pembangunan kilang tersebut. Salah satunya yaitu Indonesia belum menyiapkan kebutuhan lahan yang memadai. "Kita harus mengakui terhambatnya itu ada di pihak kita yang belum menyelesaikan masalah lahan, untuk itu mereka minta dipercepat," kata Wapres JK.
Wapres JK juga berharap dengan adanya kilang minyak tersebut Indonesia dapat memiliki penyimpanan minyak yang besar agar bisa mengurangi impor. "Semoga kita bisa mengurangi impor minyak," ungkap Wapres JK.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dinilai proteksionis dan kadang membuat kekhawatiran bagi pihak luar.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendatangi kantor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaLuhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.
Baca SelengkapnyaInvestor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta pemerintah meniru Presiden pertama RI Soekarno saat membangun IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Bersama Kementerian ESDM juga mengalokasikan anggaran cukup besar.
Baca Selengkapnya