Menko Darmin Ungkap Penyebab Operasi Pasar Bulog Tak Maksimal
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui operasi pasar yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) belum berjalan maksimal. Sebab, dari target operasi pasar sebanyak 15.000 ton per hari, Bulog hanya mampu melakukan sekitar dua sampai tiga ribu ton saja per hari.
Menurutnya, penyebab dibalik rendahnya oprasi pasar yang dilakukan Bulog lantaran daya serap ditingkat pedagang masih minim. Sehingga, sulit untuk merealisasikan 15 ribu ton per hari.
Adapun oprasi pasar yang dilakukan ini bertujuan untuk antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga beras ditingkat pedagang.
-
Siapa yang mengkritik kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Apa tugas Bulog saat ini? 'Sudah mulai habis. Jadi kita akan memasuki musim paceklik, tapi Alhamdulillah stok Bulog saat ini cukup tersedia. Saat ini stok Bulog ada sekitar 1,8 juta ton dan itu mencukupi samapi dengan bulan Desember nanti.'
-
Kenapa Bulog siap salurkan bantuan pangan? 'Tadi seperti yang dikatakan Bapak Presiden, kami menunggu arahan pemerintah apakah bantuan pangan ini akan dilanjutkan atau tidak. Jika memang dilanjutkan, Bulog siap. Salah satu yang mungkin menarik, beras pengadaan lokal yang Bapak Ibu lihat ini berasal dari Banyu Asin, Sumatera Selatan dan yang satu lagi merupakan beras impor dari Vietnam. Jika dilihat dari kualitas sebenarnya sangat sepadan, hal ini menunjukan bahwa beras lokal kita juga memiliki kualitas yang baik dan demikian juga beras yang kita datangkan dari Vietnam. Jadi Bulog berusahan mengelola stok dalam negeri dan juga impor untuk program-program ini.'
-
Bagaimana Bulog selesaikan masalah harga beras? 'Kalo harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik dimarahi ibu-ibu. Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah. Kebutuhan kita setiap tahun itu sekitar 31 juta ton, jika persediaannya kurang kita perlu memikirkan bagaimana menanggulanginya. Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang.', jelasnya.
-
Apa saja tugas Bulog? Bulog juga melaksanakan tugas pemerintah melakukan pengadaan beras dari luar negeri. Bulog mendapat penugasan importasi dengan dikeluarkannya izin impor sebanyak 3,6 juta ton.
"Memang agak rendah karena ya itu tadi. Satu, masyarakat punya preferensi, maunya merek ini, merek itu. (Padahal) Bulog tuh punya merek loh, mereknya Beras Kita, yang medium. Orang tuh memang punya preverensi merek, nah bagaimana penertrasi ke sana, itu tidak mudah," kata Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (27/12).
Dia mengatakan, selain preferensi masyarakat akan merek, penyebab lainnya adalah ada di tingkat para pedagang itu sendiri. Sebab, kebanyakan pedagang ritel apabila menyerap beras dari Bulog keuntungan penjualan justru kecil. Oleh karenaya, kebanyakan pedagang memilih beras di luar dari Bulog agar penjulannya bisa maksimal.
"Pedagang ritel kita itu jangan dikira mau untung kecil, kalau dijual supaya dia untung Rp 300 itu tidak mau dia, tidak dijual beras Bulog dia itu. Dia jual beras yang lain, karena dia mau untungnya itu minimal Rp 500 - 1.000 per kilogram, ini jadi kendala juga untuk naikkan operasi pasarnya," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga di Istana Merdeka, Jakarta. Mereka yang hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Dirut Bulog Budi Waseso.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertemuan tersebut membahas soal kenaikan harga beras dalam tiga minggu terakhir.
"Bicara soal beras, gitu-gitu. Jadi nggak ada yang khusus. Pengecekan saja, bapaknya (Presiden) mengecek. 'Gimana sih, beras sekarang, kok saya dengarnya naik?'," jelas Darmin di Istana Negara, Jakarta.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaPanen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah.
Baca SelengkapnyaBayu memastikan jumlah CBP sangat aman untuk kebutuhan penyaluran bantuan sosial (bansos). Bahkan, mampu menjaga stabilitas harga beras di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden Jokowi, stok beras di bulog masih aman.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca SelengkapnyaDua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan minimarket hingga supermarket membatasi pembelian beras.
Baca SelengkapnyaSejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnya