Menko Darmin: Utang kita naik lebih cepat karena banyak bangun infrastruktur
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV 2017 sebesar USD 352,2 miliar atau setara Rp 4.772,6 triliun (USD 1= Rp 13.551). Angka tersebut tumbuh 10,1 persen secara tahunan (yoy).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan peningkatan utang luar negeri bukan suatu masalah yang harus dikhawatirkan. Menurutnya, utang Indonesia naik sebab tengah fokus melakukan pembangunan infrastruktur.
"Utang kita enggak ada masalah itu, bahwa utang kita kenaikannya mungkin lebih cepat dibanding masa lalu, iya. Tetap saja beban utang enggak tinggi di antara negara manapun, itu seluruh dunia tahu," ujar Darmin di Kantornya, Rabu (7/3).
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
"Kalau kenaikan utang lebih cepat karena kita mau bangun infrastruktur banyak. Pilihannya bisa saja enggak usah naik utangnya lebih cepat, infrastruktur jangan banyak bangun, pilih mana? Enggak ada apa-apa kok. Kalian merasa sakit kalau utang naik sedikit lebih cepat?," tambahnya.
Darmin mengatakan, pembangunan infrastruktur secara masif sebenarnya suatu hal yang perlu disyukuri. Sejauh ini, pembangunan infrastruktur memang belum selesai sepenuhnya. Namun hal tersebut terus menunjukkan progres yang cukup baik setiap tahun.
"Sebenarnya anda ya mestinya mensyukuri bahwa kita kan bangun infrastruktur di mana-mana, belum selesai mungkin sebagian besar, masih sebagian kecil tapi tahun depan semakin banyak yang selesai ekonominya akan menjadi lebih baik," jelasnya.
Terkait penambahan proyek strategi nasional, Darmin mengatakan, tidak akan ada lagi penambahan proyek untuk tahun ini. Pemerintah akan fokus menyelesaikan sejumlah proyek yang telah ditetapkan.
"Kita praktis tidak tambah lagi proyek infrastruktur nasional kecuali proyek-proyek biasa tapi kalau proyek strategis nasional, untuk periode pemerintahan ini jangan ditambah lagi malah dikurangi untuk yang belum," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya