Menko Luhut akui pemerintah salah soal harga gas negara ASEAN
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pemerintah salah mengenai harga gas industri. Selama ini, pemerintah mengira bahwa harga gas di beberapa negara-negara ASEAN jauh lebih murah dari Indonesia, sekitar USD 4-4,5 per MMBtu.
Luhut menjelaskan, angka tersebut sejatinya merupakan harga gas yang baru sampai mulut sumur. Gas tersebut belum masuk tahap regasifikasi sehingga berubah menjadi gas alam cair (liquified natural gas/LNG).
"Kita jangan salah, mengerti harga gas itu di negara lain. Saya juga salah yang USD 4-4,5 per MMBtu itu sebenarnya baru sampai mulut sumur. Kalau dia impor itu belum masuk ke regasifikasi LNG jadi harganya masih di atas itu," ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Senin (10/10).
-
Apa peran gas bumi di era transisi energi? Pengembangan pendistribusian gas bumi melalui pipa di era transisi energi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, salah satunya adalah dengan meningkatnya penggunaan gas bumi di sektor industri,' ucapnya.
-
Bagaimana gas bumi bisa jadi energi bersih? Gas bumi juga dapat dikategorikan sebagai energi bersih jika dalam prosesnya menerapkan teknologi carbon capture and storage (CCS), yaitu teknologi menangkap CO2 dan menginjeksikannya kembali ke perut bumi.
-
Mengapa gas bumi penting untuk transisi energi? Gas bumi memiliki peran esensial untuk menjembati proses transisi energi dari energi fosil menuju energi bersih, sehingga perubahannya berjalan lebih mulus.
-
Dimana lubang sumur emas berada? Lubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
Selain itu, Luhut mengaku belum dapat memastikan waktu penurunan harga gas industri sesuai permintaan Presiden Joko Widodo di bawah USD 6 per MMBtu. Sebab, pemerintah masih perlu menghitung dan efek yang ditimbulkan jika harga gas tersebut sesuai dengan permintaan Jokowi.
"Sekarang yang jelas kita berharap dalam dua bulan ini kita bisa menentukan mana yang bisa kita turunkan dan berapa yang kita turunkan. Tidak serta merta," katanya.
Menurutnya, saat ini yang dilakukan pemerintah adalah menghitung secara matang sektor mana yang akan terlebih dahulu merasakan insentif penurunan harga gas industri. "Ya kan menghitung itu tidak seperti membalikan telapak tangan," katanya.
Apalagi, lanjutnya, penurunan harga gas industri juga akan melihat tingkat kesulitan lapangan di hulu migasnya. Kemudian, pemerintah akan memprioritaskan industri mana yang akan mendapatkan penurunan harga.
"Kalau pupuk itu kan subsidinya pasti banyak karena itu pertanian kita butuh. Yang lain nanti kita lihat item per item. Jadi saya juga belajar, tidak bisa kita generalisir," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengatakan, rencana pemerintah menyetop ekspor gas alam dari Indonesia masih menunggu persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaDalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi.
Baca SelengkapnyaTerdapat 7 sektor industri yang dikenai patokan harga gas di bawah harga keekonomian, senilai USD 6 per mmBtu.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaPemerintah semakin berat dalam menyalurkan bantuan dana untuk LPG 3 Kg bersubsidi.
Baca SelengkapnyaLuhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.
Baca Selengkapnya