Menko Luhut hadiri deklarasi bersama sambut pertemuan tahunan IMF-World Bank

Merdeka.com - Ratusan masyarakat dan para stakeholder menghadiri deklarasi dan doa bersama dalam menyambut event besar Annual Meeting IMF- World Bank pada bulan Oktober 2018 mendatang.Acara ini, juga dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan serta para stakeholder lainnya.

Acara tersebut, digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan tema Mari Wujudkan Bali yang aman, nyaman, dan damai demi suksesnya Annual Meeting IMF-Wordl Bank 2018 bertempat di areal lapangan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, Jumat (28/9) sore.

Gubernur Bali Wayan Koster, menyampaikan kegiatan doa dan deklarasi ini bertujuan untuk menggemakan dan menggelorakan pertemuan IMF-World Bank. Serta membangun sprit dan partisipasi seluruh komponen masyarakat Bali dalam menyukseskan event tersebut.

"Tentu kami Pemerintah daerah bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota Se Bali, beserta masyarakat betul-betul memberikan dukungan penuh terhadap acara ini dengan cara mewujudkan suasana yang damai, aman dan nyaman untuk Bali dan semua pihak harus ikut bertanggung jawab tidak saja aparat keamanan tapi kita semua," ucapnya.

Sementara Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, bahwa dampak dari IMF-World Bank kini gaungnya sudah mencapai ke mana-mana.

"Kemarin mulai dari Minggu sampai Rabu saya sudah di New York dan selesai diskusi (Sidang Umum PBB) pada umumnya mereka titip salam ,"See You in Bali". Jadi sudah bagus, dan jika ada yang mempertanyakan apa untung buat Indonesia paling tidak promosi mengenai IMF-World Bank ini yang terbesar sepanjang sejarah dilakukan di Indonesia dan tempatnya ada di Bali," ujarnya.

Luhut juga menjelaskan dengan adanya event IMF-World Bank, perekonomian di Bali dari data Bappenas akan tumbuh 0,64 persen, yang dampaknya menjadi 6,54 persen pada pertumbuhan ekonomi di Bali untuk tahun ini.

"Tapi itu dengan asumsi 15 ribu yang datang. Sekarang angka itu bertambah karena jumlah yang datang dari laporan yang saya terima itu akan lebih dari 20 ribu mungkin 25 ribu. Sampai sekarang sekitar 22 ribu orang. Jadi dampaknya cukup besar," ujarnya.

Luhut juga menjelaskan, sampai saat ini uang yang dikeluarkan untuk IMF-World Bank dari Pemerintah secara realnya sudah mencapai Rp 466 miliar rupiah dan nantinya juga akan kembali pada negara. Dia menyakini pertumbuhan di Bali akan terus meninggkat, dengan adanya perlebaran lapangan terbang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Itu berdampak pada peningkatan penumpang 1,2 juta orang dan itu sudah mulai dan selesai akhir bulan ini. Kalau dilihat semua hotel sudah penuh. Tadi saya sebutkan juga kalau harganya dinaikkan sedikit biarin saja tidak apa-apa. Karena di New York tadi sidang hotel itu juga dua kali lipat juga dinaikan," ujarnya.

"Tapi kita imbau jangan aneh-aneh kenaikannya. Jadi kalau harga minuman disini berapa dinaikan. Tapi jangan sampai ada kenaikan ekstrem ada pula yang tidak ekstrem," tambah Luhut.

Luhut juga memaparkan, sebelum evet IMF-World Bank digelar akan ada pengaturan teknis. Sehingga Bali menjadi tuan rumah yang baik.

"Pertama kita akan putuskan tanggal 3 (Oktober). Apakah nanti akan diliburkan yang ada di daerah Nusa Dua Jimbaran area itu untuk sekolah dan kerja. Kedua, apa akan diterapkan genap ganjil yang ketiga masuk tol mungkin nanti kita akan bebaskan kemacetan karena membayar tol juga kelihatannya repot," ungkapnya.

"Mengenai sekuriti, kita bersama-sama memperhatikan keamanan kita tidak mau Bali yang sudah aman dan indah dikotori oleh kegiatan-kegiatan yang tidak perlu. Jadi siapapun yang melihat ada kegiatan-kegiatan aneh. Supaya melaporkan ke pihak keamanan," tandas Luhut.