Menko Luhut Janji Tak akan Babat Hutan untuk Food Estate di Sumatera Utara
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa kebutuhan lahan untuk pusat penelitian bibit unggul food estate di Sumatera Utara seluas mencapai 500 hektare. Dari jumlah kebutuhan tersebut, 50 hektare di antaranya sudah dilakukan pembebasan lahan.
"Tanahnya 500 hektare, yang sekarang 50 hektare sudah dibebaskan karena itu lahan negara," kata Luhut dalam video di akun instagram @luhut.pandjaitan, Jakarta, Minggu (14/2).
Luhut menjelaskan, pusat penelitian bibit unggul ini membutuhkan lahan seluas 300 hektare untuk uji coba. Lahan percobaan ini akan memanfaatkan lahan yang sudah terbuka.
-
Bagaimana Kementan melindungi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan? Wamentan mengungkapkan, pada tahun 2022, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan kegiatan Rekomendasi Perlindungan LP2B kepada 52 Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di 12 Provinsi.
-
Siapa pemilik perkebunan di Subang? Kebun-kebun itu dikelola oleh saudagar tanah bernama Pieter Willem Hofland (P.W Hofland). Ia merupakan pemilik tunggal kawasan perkebunan tersebut, yang dikelola lewat Pamanoekan en Tjiasemlanden atau unit usaha perkebunan di wilayah Pamanukan sampai Ciasem.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
-
Kenapa Mentan minta tambahan lahan tanam di Kalimantan Selatan? “Saya butuh 500 ribu hektar tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. Ini adalah perintah Bapak Presiden. Dan di Kalimantan Selatan kita minta 100 ribu hektar. Dan saya minta ada 3.000 hektar di Barito Kuala,“ tambahnya.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Kenapa jujungkungan masih dilestarikan? Tradisi ini masih terus dilestarikan agar kaulinan budak buhun tidak hilang dimakan zaman.
"Tempat lahan percobaannya kira-kira 300 hektare dan itu memanfaatkan lahan yang sudah terbuka," kata dia.
Sedangkan lahan untuk masih tertutup, dia berjanji akan tetap dipelihara negara. Alasannya konsesi yang pernah diberikan pemerintah kepada 2 perusahaan besar telah melakukan penebangan pohon.
Penebangan pohon tersebut menyebabkan banyak keanekaragaman hayati hilang. "Nah itu yang kita enggak mau, karena itu banyak yang hilang," ungkap Luhut.
Luhut mengaku, dari pantauannya dari atas helikopter, pembukaan lahan tertutup memang tidak boleh dilakukan. Sehingga pemerintah hanya akan membersihkan lahan yang sudah ditumbuhi semak untuk bisa dimanfaatkan.
"Saya lihat dari helikopter sendiri, dan baru paham, tidak boleh kita motong hutan. Kita hanya bersihkan lahan-lahan yang sudah ditumbuhi semak-semak tadi," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Food estate diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate.
Baca SelengkapnyaGerindra Luruskan Tudingan PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon
Baca SelengkapnyaDoli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.
Baca Selengkapnya"Tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru,
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan, bekas area hutan produksi yang dibangun proyek food estate bukan lahan produktif.
Baca SelengkapnyaHasto mengungkapkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat menaruh perhatian terhadap lingkungan.
Baca SelengkapnyaNusron menjelaskan, dari luas 2.806 hektare itu, ada sebagian lahan yang ditempati oleh penduduk.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengkritik keras soal proyek lumbung pangan atau Food Estate yang berada di bawah Kementerian Pertanian dan Pertahanan.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Siti Nurbaya optimistis pemecahan dua kementerian bisa mengoptimalkan dan semakin efektif dalam menjaga lingkungan hidup dan kehutanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya tagar 'All Eyes On Papua' viral di media sosial akhir-akhir ini.
Baca SelengkapnyaKetua Ombudsman Mokhamad Najih menyampaikan sudah seharusnya penguasaan yang sangat luas tidak boleh diberikan dalam bentuk Surat Hak Milik, termasuk juga HGU.
Baca SelengkapnyaKritik merupakan vitamin bagi demokrasi, namun jangan hanya berlandaskan pada asumsi.
Baca Selengkapnya