Menko Luhut kritik PLN yang selama ini kuasai pembangunan pembangkit
Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menargetkan pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 Megawatt (MW) hingga 2019. Program ini diharapkan menjadi solusi atas krisis listrik yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Berbagai pihak mulai mengkritik terwujudnya megaproyek yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut. Sebab, program tersebut dinilai terlalu ambisius melihat pencapaiannya hingga kini masih jauh dari harapan.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dasar masalahnya adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang selama ini menguasai pembangunan pembangkit listrik. Jika beban pembangunan pembangkit lebih banyak diserahkan pada swasta maka tidak akan ada surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani pada PLN. Sebab, neraca keuangan PLN akan lebih sehat saat ditugaskan membangun dalam proyek 35.000 MW.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Apa kunci sukses proyek kelistrikan menurut PLN? Kunci penting langkah ini, PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang reliable dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.
-
Mengapa PLN dukung kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
"Bisnis listrik ini penting, tapi PLN juga harus efisien. Saya kritik juga PLN. Kalau dibandingkan, Malaysia, Thailand, Filipina, IPP-nya rata-rata di atas 50 persen. Singapura malah 100 persen. Kita (IPP) 24 persen. Biar lebih efisien perlu kita tingkatkan (porsi IPP). Jadi margin PLN bagus, at the end jadi lebih sehat," ujarnya di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (18/10).
Menko Luhut menegaskan pemerintah tidak akan merevisi target tersebut. Meski, realisasi proyek 35.000 MW yang beroperasi commercial operation date (COD) diprediksi hanya mencapai 22.000-23.000 MW di 2019. "Jadi tidak perlu ada revisi. Biar aja, kita beruntung baru 22.000-23.000 megawatt, kalau tidak over suplai," jelasnya.
"Dulu kan design itu dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7 persen," tambah Menko Luhut.
Sementara, hingga berita ini ditayangkan, pihak PLN belum menanggapi telepon dan pesan elektronik merdeka.com.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menuturkan sistem ketenagalistrikan sebaiknya dijalankan sesuai aturan, dalam hal ini, yang bisa menjual listrik ke masyarakat hanya PLN.
Baca SelengkapnyaKeputusan untuk menyuntik mati PLTU Cirebon-1 juga harus dipastikan tidak melanggar peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKenaikan subsidi listrik itu berisiko muncul karena aturan power wheeling memperbolehkan pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET.
Baca Selengkapnyapemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.
Baca SelengkapnyaPara produsen bidang kelistrikan atau industri lain, akan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk dan layanannya.
Baca SelengkapnyaSikap tergesa-gesa pemerintah melakukan pensiun dini operasional PLTU Cirebon-1 berpotensi menimbulkan malapetaka bagi masyarakat kelas menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaArifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaRyan menyampaikan, Kementerian BUMN yang sudah melakukan sejumlah terobosan besar melalui transformasi saja masih dihadapkan pada sejumlah persoalan.
Baca Selengkapnya