Menko Luhut Sebut Indonesia Akan Miliki Industri Petrokimia Terbesar Dunia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di Indonesia. Di mana, Indonesia juga akan miliki industri petrokimia terbesar di dunia.
Bertempat di Kalimantan Utara, dengan lahan 30 ribu hektar sejumlah energi baru terbarukan (EBT) akan dikembangkan. Dari kawasan tersebut diperkirakan akan menghasilkan 8.000 megawatt (MW) PLTA (hydropower), 10.000 MW solar panel dan 2,9 TCF gas.
"Nanti Kaltara (Kalimantan Utara) akan menjadi Green Integrated Industrial Park. Jadi kita akan buat sesuatu yang bagus dan ini akan mengubah struktur Indonesia," kata Menko Luhut di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (17/3).
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Dimana potensi besar Hydropower di Indonesia? Seperti sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua. Kemudian Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu MW yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan. Ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,' paparnya.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Dimana Pertamina membangun Petrochemical Complex? Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
Menko Luhut melanjutkan, dengan memiliki kawasan energi hijau tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan per kapita sekitar USD 10.000 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8 persen di 2030. Capaian tersebut akan lebih besar jika Indonesia mampu melakukan hilirisasi sejumlah mineral lainnya.
"Ini baru simulasi dari nikel ore, kita belum bicara bauksit, copper, timah dan yang lain-lain," kata dia.
Termasuk juga mempertimbangkan efisiensi investasi sebesar Rp 400 triliun dari anggaran pemerintah. Apalagi dalam tiga tahun ke depan nilai investasi bisa mencapai Rp 700 triliun. Menko Luhut menyebut, sampai tahun 2029, nilai investasi di kawasan industri hijau itu mencapai USD 132 miliar.
"Jadi ini angka yang sangat besar, dan kita akan memiliki the largest petrochemical di dunia. Jadi dengan investasi USD 56 miliar dan itu akan membuat outcome-nya USD 67 miliar," kata dia.
Presiden Jokowi: Kawasan Industri Hijau Kaltara Buat Indonesia Diperhitungkan Dunia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa Kawasan Industri (KI) hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) dapat menjadi gerbang bagi Indonesia untuk menjadi negara industri besar yang diperhitungkan dunia.
"Kalau ini berhasil, kawasan industri ini seluas 16.000 (hektare), akan menjadi sebuah gerbang bagi Indonesia baru, menjadi sebuah negara industri yang besar yang patut diperhitungkan dunia. Pintu gerbangnya ada di situ, di kawasan industri hijau Kalimantan Utara," kata Jokowi dalam Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1).
Presiden Jokowi menargetkan, pembangunan kawasan industri hijau di Kaltara untuk tahap pertama dapat selesai pada 4-5 tahun ke depan. Dia menegaskan bahwa ekonomi Indonesia sedang bertransformasi. Salah satu bentuk transformasi itu adalah menuju pengembangan ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan mengedepankan prinsip berkelanjutan.
Ke depan, kata Presiden, kegiatan ekonomi hijau yang mampu menghasilkan produk-produk ramah lingkungan akan menjadi budaya baru di dunia. Hal itu karena negara-negara di dunia banyak yang sedang beralih ke kegiatan konsumsi produk-produk hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mendukung terciptanya ekosistem hijau.
"Sudah mulai di Eropa ditanyakan apakah ini dari produksi yang energi hijau. Mulai ditanyakan dan kita memiliki kekuatan di sini (energi hijau)," ujar Presiden Jokowi.
Presiden memaparkan Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 418 Giga Watt, yang terdiri dari sumber energi tenaga air, tenaga arus bawah laut, tenaga panas bumi (geothermal), tenaga angin, tenaga surya dan lainnya. Saat ini saja, sebagai contoh Indonesia baru memakai 2.000 MW tenaga panas bumi.
"Artinya masih ada 27.000 MegaWatt (MW). (Kemudian) kita memiliki angin yang sudah kita coba di Jeneponto, di Sidrap, di Sulawesi, di Sukabumi. Banyak sekali energi hijau yang kita miliki selain energi fosil, batu bara maupun dari minyak," jelas Presiden Jokowi.
Begitu juga energi terbarukan dari sumber tenaga air. Indonesia memiliki 4.400 sungai. Dua dari ribuan sungai tersebut adalah Sungai Mamberamo di Pulau Papua yang bisa menghasilkan tenaga listrik 23 ribu MW, dan Sungai Kayan di Pulau Kalimantan yan bisa menghasilkan 11 ribu MW.
"Itu hanya dua sungai, kita memiliki 4.400 sungai. Bisa kita bayangkan betapa modal besar kita untuk bisa menghasilkan produk hijau itu sangat gede sekali," jelas Presiden Jokowi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menyimpan harta karun berupa potensi energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pengembangan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi baru saja meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLuhut menuturkan Indonesia memiliki potensi migas yang besar tidak hanya di darat, tetapi hingga ke lautan
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaDekarbonisasi merupakan proses pengurangan emisi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida (CO2) yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaKeberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Selengkapnya