Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Luhut Sebut Indonesia Akan Miliki Industri Petrokimia Terbesar Dunia

Menko Luhut Sebut Indonesia Akan Miliki Industri Petrokimia Terbesar Dunia Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. ©2022 Istimewa

Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di Indonesia. Di mana, Indonesia juga akan miliki industri petrokimia terbesar di dunia.

Bertempat di Kalimantan Utara, dengan lahan 30 ribu hektar sejumlah energi baru terbarukan (EBT) akan dikembangkan. Dari kawasan tersebut diperkirakan akan menghasilkan 8.000 megawatt (MW) PLTA (hydropower), 10.000 MW solar panel dan 2,9 TCF gas.

"Nanti Kaltara (Kalimantan Utara) akan menjadi Green Integrated Industrial Park. Jadi kita akan buat sesuatu yang bagus dan ini akan mengubah struktur Indonesia," kata Menko Luhut di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (17/3).

Orang lain juga bertanya?

Menko Luhut melanjutkan, dengan memiliki kawasan energi hijau tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan per kapita sekitar USD 10.000 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8 persen di 2030. Capaian tersebut akan lebih besar jika Indonesia mampu melakukan hilirisasi sejumlah mineral lainnya.

"Ini baru simulasi dari nikel ore, kita belum bicara bauksit, copper, timah dan yang lain-lain," kata dia.

Termasuk juga mempertimbangkan efisiensi investasi sebesar Rp 400 triliun dari anggaran pemerintah. Apalagi dalam tiga tahun ke depan nilai investasi bisa mencapai Rp 700 triliun. Menko Luhut menyebut, sampai tahun 2029, nilai investasi di kawasan industri hijau itu mencapai USD 132 miliar.

"Jadi ini angka yang sangat besar, dan kita akan memiliki the largest petrochemical di dunia. Jadi dengan investasi USD 56 miliar dan itu akan membuat outcome-nya USD 67 miliar," kata dia.

Presiden Jokowi: Kawasan Industri Hijau Kaltara Buat Indonesia Diperhitungkan Dunia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa Kawasan Industri (KI) hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) dapat menjadi gerbang bagi Indonesia untuk menjadi negara industri besar yang diperhitungkan dunia.

"Kalau ini berhasil, kawasan industri ini seluas 16.000 (hektare), akan menjadi sebuah gerbang bagi Indonesia baru, menjadi sebuah negara industri yang besar yang patut diperhitungkan dunia. Pintu gerbangnya ada di situ, di kawasan industri hijau Kalimantan Utara," kata Jokowi dalam Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1).

Presiden Jokowi menargetkan, pembangunan kawasan industri hijau di Kaltara untuk tahap pertama dapat selesai pada 4-5 tahun ke depan. Dia menegaskan bahwa ekonomi Indonesia sedang bertransformasi. Salah satu bentuk transformasi itu adalah menuju pengembangan ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan mengedepankan prinsip berkelanjutan.

Ke depan, kata Presiden, kegiatan ekonomi hijau yang mampu menghasilkan produk-produk ramah lingkungan akan menjadi budaya baru di dunia. Hal itu karena negara-negara di dunia banyak yang sedang beralih ke kegiatan konsumsi produk-produk hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mendukung terciptanya ekosistem hijau.

"Sudah mulai di Eropa ditanyakan apakah ini dari produksi yang energi hijau. Mulai ditanyakan dan kita memiliki kekuatan di sini (energi hijau)," ujar Presiden Jokowi.

Presiden memaparkan Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 418 Giga Watt, yang terdiri dari sumber energi tenaga air, tenaga arus bawah laut, tenaga panas bumi (geothermal), tenaga angin, tenaga surya dan lainnya. Saat ini saja, sebagai contoh Indonesia baru memakai 2.000 MW tenaga panas bumi.

"Artinya masih ada 27.000 MegaWatt (MW). (Kemudian) kita memiliki angin yang sudah kita coba di Jeneponto, di Sidrap, di Sulawesi, di Sukabumi. Banyak sekali energi hijau yang kita miliki selain energi fosil, batu bara maupun dari minyak," jelas Presiden Jokowi.

Begitu juga energi terbarukan dari sumber tenaga air. Indonesia memiliki 4.400 sungai. Dua dari ribuan sungai tersebut adalah Sungai Mamberamo di Pulau Papua yang bisa menghasilkan tenaga listrik 23 ribu MW, dan Sungai Kayan di Pulau Kalimantan yan bisa menghasilkan 11 ribu MW.

"Itu hanya dua sungai, kita memiliki 4.400 sungai. Bisa kita bayangkan betapa modal besar kita untuk bisa menghasilkan produk hijau itu sangat gede sekali," jelas Presiden Jokowi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia

Jokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.

Baca Selengkapnya
Top, Begini Cara Menko Luhut Jadikan Indonesia Pusat Peradaban Maritim Dunia
Top, Begini Cara Menko Luhut Jadikan Indonesia Pusat Peradaban Maritim Dunia

Luhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025

Pernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.

Baca Selengkapnya
Di Forum ISF 2023, Luhut Ungkap Harta Karun Indonesia yang Belum Diketahui Dunia
Di Forum ISF 2023, Luhut Ungkap Harta Karun Indonesia yang Belum Diketahui Dunia

Indonesia juga menyimpan harta karun berupa potensi energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pengembangan ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut

Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.

Baca Selengkapnya
99 PLTU Batubara Bakal Terlibat Perdagangan Bursa Karbon
99 PLTU Batubara Bakal Terlibat Perdagangan Bursa Karbon

Presiden Jokowi baru saja meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Soal Penemuan 'Harta Karun' Emas Hitam di Papua
VIDEO: Luhut Soal Penemuan 'Harta Karun' Emas Hitam di Papua "Kita Bisa Ambil!"

Luhut menuturkan Indonesia memiliki potensi migas yang besar tidak hanya di darat, tetapi hingga ke lautan

Baca Selengkapnya
Luhut Pede Prabowo Subianto Lanjutkan Kelola Energi Hijau Indonesia di Masa Depan
Luhut Pede Prabowo Subianto Lanjutkan Kelola Energi Hijau Indonesia di Masa Depan

Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Klaim Indonesia Sebagai Pelopor Gerakan Dekarbonisasi
Di ISF 2023, Luhut Klaim Indonesia Sebagai Pelopor Gerakan Dekarbonisasi

Dekarbonisasi merupakan proses pengurangan emisi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida (CO2) yang dapat menyebabkan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Jokowi Setujui Pembentukan KEK Setangga Kalsel, Luasnya 668,3 Hektare
Jokowi Setujui Pembentukan KEK Setangga Kalsel, Luasnya 668,3 Hektare

Keberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Indonesia Bisa Jadi Pusat Inovasi Energi Hijau Dunia
Ini Bukti Indonesia Bisa Jadi Pusat Inovasi Energi Hijau Dunia

Kekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya

Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Selengkapnya