Menko Luhut Sebut PHK Akibat Corona Tak Hanya Terjadi di Indonesia
Merdeka.com - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melambung imbas adanya dampak Corona membuat banyak pekerja dihantui ketidakpastian. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan PHK yang melanda saat ini tidak cuma terjadi di Indonesia.
Hal itu tidak bisa dihindari karena memang dampak dari penyebaran virus Corona yang membuat roda ekonomi berhenti dan tidak bisa dibendung begitu saja.
"Gelombang PHK ini kan tidak hanya terjadi di kita, tapi dunia. IMF sudah bilang, PHK global sudah ada. Dalam sejarah umat manusia belum pernah terjadi yang seperti ini," ujar Menko Luhut dalam telekonferensi bersama wartawan, Selasa (14/4).
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
Menko Luhut menyatakan, pemerintah saat ini juga sedang memikirkan bagaimana cara mengatasi gelombang PHK yang diprediksi bakal melambung lebih tinggi ke depannya. "Ya, kita terima masukan, tapi jangan anggap pemerintah itu kayak Superman, kan ada angle lain. Bagaimana pemerintah atasi, ya kita lakukan," ujarnya.
Pemerintah juga, lanjut Menko Luhut, nantinya akan membantu perusahaan-perusahaan untuk bertahan di tengah krisis. "Kita akan lakukan untuk bantu perusahaan itu, kita kasih kompensasi apa, sedang dihitung dengan cermat angka-angka itu, saya pikir kerjasama dengan Kemenkeu, BI, OJK, saya kira bagus," ujarnya.
Serikat Buruh Pertanyakan Data PHK Pemerintah Saat Corona
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) soal jumlah tenaga kerja yang terkena PHK ataupun dirumahkan akibat pandemi covid-19. Sebab, penyajian data PHK yang disampaikan Kemenaker kepada publik dinilai tidak transparan dan tidak terukur.
"Jangan ujug-ujug ada 130 ribuan buruh ter PHK akibar pandemi corona," ungkap Presiden KSPI, Said Iqbal.
Said mengatakan seharusnya Kemnaker merinci sektor industri mana yang banyak melakukan PHK terhadap para pekerja saat wabah corona berlangsung. Keputusan ini dinilai kontras dengan tindakan pemerintah yang getol memberikan sejumlah insentif, guna membantu kesulitan pengusaha di Tanah Air.
Pun potensi darurat PHK seharusnya memenuhi empat faktor pemicu, yaitu: terpukulnya industri pariwisata dan UMKM, menipisnya bahan baku industri manufaktur terutama dari impor, anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan anjloknya harga minyak mentah dunia. Sehingga data yang disampaikan ke publik bersifat prematur karena tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Oleh karenanya KSPI menuntut pemerintah lebih jujur, transparan, dan terukur dalam penyajian data 1,5 juta buruh yang terkena PHK maupun dirumahkan, dengan mengklasifikasikan sektor industri yang terbanyak melakukan kebijakan tersebut. "Jelas ini sesat pikir dan meresahkan buruh yang digeneralisir," keluh dia.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSituasi ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, dengan hampir 60 ribu pekerja yang di-PHK pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaData Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi PHK.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Tengah mengklaim mengantisipasi agar tak lagi ada PHK massal ke depannya.
Baca SelengkapnyaIde pembentukan satgas tersebut telah didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca Selengkapnya7.649 Pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (KPK) di DKI Jakarta selama Juni 2024.
Baca Selengkapnya