Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Luhut Ungkap Alasan Ruang Udara RI 45 Tahun Dikelola Singapura

Menko Luhut Ungkap Alasan Ruang Udara RI 45 Tahun Dikelola Singapura Luhut Binsar Panjaitan. ©2019 Humas Kemenko Kemaritiman

Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan menyatakan, sejak 45 tahun yang lalu, Flight Information Region (FIR) belum ditandatangani dikarenakan pada saat itu belum ada perangkat yang siap. Namun kondisi sekarang, lanjut Menko Luhut, Singapura sangat percaya dengan pemerintah Indonesia.

"Singapura percaya kepada kita, Indonesia di bawah Presiden Jokowi sangat kredibel menurut mereka. Jangan kita mengaitkan FIR ini dengan kedaulatan nasional. Kita juga bicara mengenai defence agreement (perjanjian pertahanan) kalau ada bicara kedaulatan, dengan rendah hati saya katakan, jangan ada membawa isu-isu yang tidak perlu mengenai FIR," tegasnya dalam perbincangannya bersama awak media di acara Coffee Morning, digelar di Kantornya, Jumat (11/10).

Menurut Menko Luhut, Indonesia terus mendorong kerjasama terkait FIR atau wilayah ruang udara tertentu, yang menyediakan layanan informasi penerbangan dan peringatan penerbangan. Salah satunya dengan Singapura yang sudah mencapai tahap penandatanganan kerangka kerjasama.

"Tidak ada urusan kedaulatan negara, bahwa FIR itu adalah teknis, FIR Australia, Singapura, Timor Leste kita juga yang kontrol. Sekarang kita sudah siap, kerangka kerjasama dengan Singapura sudah ditandatangani. Itu harus ada juga pengakuan dari negara-negara lain bahwa mereka sudah mengakui bahwa kita negara kepulauan, teknisnya masih ada yang perlu kita selesaikan," ujar Menko Luhut.

Sebelumnya, isu soal kedaulatan wilayah udara Indonesia ini kembali mencuat setelah menteri BUMN Dahlan Iskan mencetuskan agar Indonesia memiliki sistem pengaturan lalu lintas udara sendiri. Dengan demikian Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada Singapura.

"Indonesia di udara belum berdaulat penuh. Sekarang kontrolnya ada di negara tetangga, itu bukan salah negara tetangga," ungkap Dahlan.

Dahlan menjelaskan, sistem pengamanan udara di wilayah timur Indonesia seperti di Batam, Palembang, Medan, Pekanbaru, Pontianak, Bangka Belitung saat ini dikontrol oleh Singapura. Dia berinisiatif membuat sistem jasa layanan penerbangan agar Indonesia lebih berdaulat penuh di udara.

"Jadi tujuan utama single ATS ini memang membuat Indonesia berdaulat di udara" tegasnya.

Dalam Keputusan Presiden nomor Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 1996 tentang Ratifikasi Perjanjian FIR (flight information region) dengan Singapura, diatur sistem navigasi timur di Indonesia dikuasai Singapura selama 15 tahun. Saat itu Indonesia belum mampu mengatur sistem navigasi udara di Indonesia Timur.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut: Saya akan Tetap Loyal pada Pak Jokowi Sampai Dia Tak Butuh Saya
Luhut: Saya akan Tetap Loyal pada Pak Jokowi Sampai Dia Tak Butuh Saya

Luhut membantah kabar dirinya mundur dari Jabatan Menko Kemaritiman dan Investasi.

Baca Selengkapnya
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Heboh Luhut Nangis di Pelantikan Kasad Maruli | TKN Prabowo Tegas Balas Ucapan Megawati
TOP NEWS: Heboh Luhut Nangis di Pelantikan Kasad Maruli | TKN Prabowo Tegas Balas Ucapan Megawati

Kehadiran Luhut menjadi kejutan tersendiri lantaran kondisinya yang tengah sakit dan harus menjalani perawatan di Singapura

Baca Selengkapnya
Potret Gagah Panglima TNI Salam Komando dengan Panglima AB Singapura, Siap Kerjasama Militer
Potret Gagah Panglima TNI Salam Komando dengan Panglima AB Singapura, Siap Kerjasama Militer

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono tanda tangani kesepakatan kerjasama dengan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura

Tengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.

Baca Selengkapnya
Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan

Baca Selengkapnya
Luhut Pandjaitan Sudah Kembali Mulai Bekerja, tapi Belum Gaspol
Luhut Pandjaitan Sudah Kembali Mulai Bekerja, tapi Belum Gaspol

Luhut sempat menghadiri agenda pelantikan dan kenaikan pangkat menantunya.

Baca Selengkapnya
Momen Jokowi Ajak Menhan Prabowo Bincang Akrab dengan PM Singapura Lee Hsien Loong di Istana Bogor
Momen Jokowi Ajak Menhan Prabowo Bincang Akrab dengan PM Singapura Lee Hsien Loong di Istana Bogor

Jokowi mengajak Lee untuk foto bersama di hadapan awak media

Baca Selengkapnya
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI

Misi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.

Baca Selengkapnya
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terbaru Luhut Pandjaitan: Sudah Bisa Angkat Beban, tapi Belum Boleh Pulang ke Indonesia
Kondisi Terbaru Luhut Pandjaitan: Sudah Bisa Angkat Beban, tapi Belum Boleh Pulang ke Indonesia

Menko Luhut belum dapat pulang ke Indonesia karena masih menjalani rawat jalan guna memastikan kondisi yang pulih sepenuhnya.

Baca Selengkapnya