Menko Luhut Yakin Defisit Transaksi Berjalan Lebih Rendah di 2019, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan optimis defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) tahun 2019 akan lebih kecil dibandingkan tahun ini.
"Jadi kalau tahun ini kita defisit transaksi berjalan kurang 3 persen dari PDB, saya kira akan lebih bagus (pada tahun 2019)," kata dia, saat ditemui, di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (18/12).
Hal tersebut, kata Luhut disebabkan penghematan yang terjadi di berbagai sektor akibat rangkaian kebijakan, seperti implementasi penggunaan B20, TKDN, juga upaya pemerintah dalam menggenjot sektor pariwisata.
-
Apa yang dicapai Dirut Pertamina di G20? Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan dan Keterjangkauan Energi.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
"Saya yakin dengan pariwisata kita tahun depan kira USD 7 miliar. Kemudian dari B20 mungkin kira-kira USD 6 sampai USD 7 miliar, TKDN kemungkinan kita bisa hemat USD 2 miliar, dan penghematan lain-lain saya kira bisa dekat USD 18 miliar," tandas Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
Meskipun demikian, Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini tidak membeberkan secara rinci target besaran CAD yang bakal dicapai tahun depan.
"Saya sih angka mungkin pak Bambang (Menteri PPN, Bambang Brodjonegoro) lebih cermat. Angka pasti akan berkurang. Menurut saya pasti akan kurang," lanjut Luhut.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengakui upaya penyelesaian persoalan defisit transaksi berjalan merupakan sebuah program jangka panjang dan membutuhkan kerja sama semua pihak.
"Kita ingin kebijakan itu kita buat secara permanen dan berkesinambungan karena upaya untuk mengurangi CAD tidak bisa cukup untuk satu masa kepemerintahan, ini harus upaya yang berkesinambungan," kata Bambang.
Dia memastikan upaya menekan CAD tersebut bakal dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. "Jadi dalam RPJMN akan kita buat apa yang akan menjadi prioritas di 5 tahun ke depan terutama yang memang pengalihan ekspor dari yang basisnya SDA (sumber daya alam) ke yang olahan sehingga itu bisa memperbaiki CAD kita ke depan," jelas dia.
"Kemudian kita juga akan susun langkah jangka panjang sehingga CAD itu tidak lagi permanen di Indonesia. Harapan kita suatu saat kita bisa current account surplus," imbuhnya.
Menurut dia, selain mendorong produk ekspor dari sektor pengolahan, poin penting yang juga menjadi prioritas dalam RPJMN 2020-2024 adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Yang menjadi prioritas yg menjadi pembangunan akan fokus pada pembangunan SDM dan transformasi ekonomi dari perekonomian yang berbasis SDA menjadi perekonomian yang berbasis nilai tambah dan teknologi," ungkap Bambang.
Pihaknya pun menargetkan penyusunan RPJMN 2020-2024 sudah akan selesai bulan Januari tahun depan. "RPJMN teknokratis akan kita selesaikan awal Januari, tapi RPJMN final ya menunggu pemerintahan baru," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca SelengkapnyaPenurunan pendapatan negara terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas, khususnya batubara dan CPO.
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaLuhut mengingatkan, defisit APBN 2024 diproyeksi akan lebih besar dari target yang telah ditetapkan.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca Selengkapnya