Menko Perekonomian Baru Harus Mampu Hilangkan Ego Sektoral Para Menteri
Merdeka.com - Menjadi seorang Menteri Koordinator tidaklah mudah. Meski terlihat sederhana, namun jabatan ini memegang peranan penting, sebab merupakan pusat kebijakan dari beberapa kementerian di bawahnya.
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan, ada pekerjaan rumah (PR) besar yang menanti orang yang menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Yaitu membuat menteri-menteri ekonomi di bawahnya bisa kompak dalam membuat sebuah kebijakan untuk menghapus ego sektoral.
"Jadi setiap bidang itu ada koordinator, nah saya harap ini koordinator ini bukan hanya sekadar berfungsi untuk mempertemukan (para menteri), tapi juga punya wewenang untuk memberikan perintah atau memberikan himbauan kepada menteri A menteri B supaya kerja sama," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (21/10).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
Ahmad menilai, di periode pertama pemerintahan Jokowi sinergi antar kementerian merupakan sebuah hal yang kerap jadi masalah. Beberapa kebijakan menjadi tumpang tindih, imbasnya menjadi menyulitkan investor.
"Yang perlu dikedepankan berkoordinasi, bisa bersinergi, berkoordinasi secara tim sehingga dampaknya ke dunia usaha juga baik. Selama ini kan salah satu keluhan investor itu kan pemerintah dianggap tidak kompak," ungkapnya.
Menteri Koordinator harus mampu membuat para menteri tersebut menjalin hubungan yang baik antara sesama kementerian. Guna menciptakan sinergi terutama dalam hal kerjasama dan kebijakan. "Seringkali masalah kita itu adalah masalah ego sektoral ya, atau tidak bisa bekerjasama secara tim. Jadi kabinet atau menteri menteri yang duduk di tim ekonomi di bawah menko perekonomian itu harus bisa bekerja secara tim, jangan sendiri-sendiri," ujarnya.
Ahmad menjelaskan, para investor dan pengusaha kerap mengeluhkan rumitnya birokrasi misalnya saja dalam hal perizinan. Hal itu membuat para investor menjadi meragu.
"Menteri di kementerian A bikin kebijakan yang bertolak belakang dengan kementerian B. Artinya, investor yang merasa dirugikan. Ini jangan sampai lagi terjadi (di periode kedua)," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik di tanah air selalu menjadi perhatian internasional.
Baca SelengkapnyaMayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.
Baca SelengkapnyaKetentuan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, kata Eddy, Gapki tidak mempermasalahkan penambahan Kementerian Lembaga di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnyameminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaErick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.
Baca SelengkapnyaMoeldoko membeberkan rapat paripurna yang digelar di IKN.
Baca Selengkapnya