Menko Rizal klaim harga barang Indonesia Timur sudah makin murah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengklaim, harga kebutuhan pokok di Indonesia Timur semakin murah berkat program tol laut. Sejumlah komoditas yang makin murah antara lain beras, minyak goreng, dan lain sebagainya.
"Beras di Indonesia Timur harganya turun 22 persen dibanding sebelum ada tol laut. Gula pasir turun 28 persen dibanding sebelum ada tol laut, minyak goreng curah turun 15 persen, tepung terigu turun 29 persen, daging ayam ras turun 28 persen, telur turun 49 persen, triplek turun 17 persen, semen turun 22 persen," ungkapnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (30/5).
Menko Rizal menambahkan sejauh ini juga terjadi peningkatan kapasitas angkut kapal tol laut. Salah satu trayek tol laut itu ialah Jakarta-Tanjung Priok ke Natuna-Anambas.
-
Kenapa tarif tol didiskon? Diskon tarif tol untuk menghindari terjadinya kepadatan arus lalu lintas pemudik di ruas jalan tol, yang sudah mengalami peningkatan harian ke arah Tran.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Berapa persen diskon tolnya? Diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk mudik diberlakukan dari tanggal 3 sampai 5 April dan arus balik dari tanggal 17-19 April.
-
Bagaimana Bulog membuat harga beras di Pasar Johar turun? 'Upaya yang kami lakukan dengan membanjiri beras SPHP di Pasar Johar Karawang ini cukup membuahkan hasil, dari pantauan kami di lapangan harga beras disana sudah mulai turun sebesar Rp 1.000 - Rp 1.500 per kilo,' ujar Bayu dalam siaran tertulisnya, Minggu (25/2).
"Tiga trayek lain, lewat Selatan dari Surabaya ke NTT, Rote, Moa, Saumlaki, Dowoto, terus ke Merauke. Kemudian, kedua dari makassar ke Manokwari, Misor, Nabire, dan Biyak. Ketiga, dari Surabaya ke Wangcik, Namlea, Fakfak, Timika. Terakhir, dari Makassar ke Maluku Utara ke Tahunan, Lirung, Morotai, Tobelo, Ternate," tuturnya.
Pemerintah, lanjutnya, telah mengeluarkan cukup banyak uang untuk investasi dalam perbaikan kapal, membangun kapal baru, dan kedua mensubsidi. "Karena beberapa dari daerah ini belum betul-betul ekonomis secara finansial. Jadi disubsidilah lokasi ini," terangnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah yang sempat meroket tajam mulai turun sejak tanggal 28 April 2024.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga memastikan cadangan beras nasional pada 2024 akan berada di level aman.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya