Menko Rizal Ramli kritik soal kebiasaan utang untuk pembangunan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli tak berhenti mengkritik kebijakan yang dinilainya tak produktif. Setelah soal rencana pembelian pesawat oleh Garuda Indonesia dan evaluasi proyek 35.000 MW, kini Rizal Ramli angkat bicara soal utang luar negeri Indonesia.
Dalam pandangannya, Indonesia bisa membangun tanpa harus menggunakan dana utang. Rizal menceritakan pengalamannya. Pasca krisis moneter 98, industri penerbangan Indonesia jatuh hingga 60 persen. Saat itu, cuma ada tiga maskapai. Pemerintah minta agar mereka menurunkan tarif, agar industri ini kembali bergairah. Namun sayangnya para pemain lama tidak mau dengan berbagai dalih dan alasan.
"Saat itu saya Menko Perekonomian. Akhirnya saya keluarkan kebijakan, membuka izin maskapai penerbangan baru. Maka, lahirlah 6-7 maskapai baru, sehingga terjadilah persaingan. Harga tiket turun drastis, dan jumlah penumpang naik hingga 5 kali dibandingkan sebelum krisis. Ini menjadi bukti, bahwa untuk membangun tidak harus menggunakan dana, apalagi kalau sumbernya hutang luar negeri," ujar Rizal Ramli dalam keterangannya yang diterima merdeka.com di Jakarta, Kamis (20/8).
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Siapa yang menginspirasi Rizal Ramli? Keluar dari penjara, Rizal tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, dia kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.
-
Bagaimana Rizky Irmansyah membantu Rizal? Rizky Irmansyah dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia membantu seorang korban bullying bernama Rizal dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dengan memberikan bantuan biaya sekolah hingga Rizal lulus SMA.
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Bagaimana cara Rizal meningkatkan omset? Kini, usaha lapapan dan sambal bakarnya bisa meraup omzet hingga Rp9 juta per hari. Bagi Rizal, promosi di media sosial juga jadi faktor penting dalam usaha kulinernya.
Dalam konteks itu, dia menegaskan, Indonesia membutuhkan pejabat publik yang punya kemampuan memahami masalah dan berani mengambil tindakan yang out of the box. "Satu lagi, pejabat harus tidak punya konflik kepentingan," tukasnya.
Rizal Ramli sengaja menekankan, pentingnya membangun tanpa harus mengandalkan utang. Alasannya, tingginya utang luar negeri akan menekan neraca pembayaran. Ujung-ujungnya, nilai tukar Rupiah semakin melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia, khususnya dolar Amerika atau USD.
Pandangan Rizal soal utang tak seirama dengan Presiden Joko Widodo yang tak mempersoalkan kebijakan pinjaman untuk pembangunan nasional. Menurut Jokowi sapaan akrabnya, utang Indonesia masih aman karena digunakan untuk hal yang produktif. Jokowi seolah tidak takut menambah utang negara.
"Pendanaan kita itu untuk investasi yang meningkatkan produktivitas. Bukan utang untuk konsumtif. Bukan utang untuk subsidi BBM. Kita sudah hitung manfaat yg akan jauh di atas bunga pinjaman dan ongkos pendanaan," ucap Jokowi di acara ISEI di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/7).
Menurut Jokowi, utang Indonesia untuk jangka panjang akan digunakan untuk mendorong infrastruktur yang hingga saat ini masih buruk. Buruknya infrastruktur menjadi penghalang pertumbuhan ekonomi selama ini.
Bank Indonesia melansir data terbaru mengenai utang luar negeri Indonesia. Per Juni 2015, utang luar negeri Indonesia tercatat USD 304,28 miliar atau setara dengan Rp 4.201 triliun. Angka utang ini naik dibanding bulan lalu yang tercatat hanya USD 302,48 miliar atau Rp 4.185 triliun.
Posisi utang per Juni ini juga naik jika dibanding awal tahun lalu. Pada Januari 2015, utang luar negeri Indonesia hanya USD 301,18 miliar.
Dikutip dari data Bank Indonesia, utang luar negeri sebesar USD 304,28 miliar ini terdiri dari utang pemerintah bersama Bank Indonesia serta swasta. Porsi utang pemerintah mencapai USD 129,44 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 5,15 miliar. Total utang keduanya adalah USD 134,6 miliar. Posisi ini juga naik dari bulan sebelumnya yang hanya uSD 133,6 miliar.
Sedangkan porsi utang swasta tercatat sebesar USD 169,68 miliar. Angka ini juga naik dari bulan sebelumnya yang hanya USD 168,87 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaBey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaKemampuan fiskal negara masih relatif kuat. Rasio penerimaan pajak yang berada pada level 10,2 persen pada 2023 juga masih mungkin untuk didongkrak ke depan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil atau RK menawarkan program pinjaman tanpa agunan bila terpilih di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaRK berencana memberikan pinjaman tanpa bunga kepada warga Jakarta yang terdampak PHK.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca Selengkapnya