Menko Rizal: RJ Lino anggap uang perusahaan seperti milik pribadi

Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengaku kecewa pada Direktur Utama Pelindo II RJ Lino. Salah satunya adalah mengenai keuangan perusahaan, yang menurut Rizal, RJ Lino tidak dapat membedakan mana uang pribadi dan perusahaan.

‎"Saya akui RJ Lino lumayan mula-mulanya, tapi belakangan makin ngaco. Anggap uang perusahaan sudah kaya milik priba‎di," ucapnya usai acara Rembug Nasional: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Kedaulatan Pangan, Pembangunan Energi dan Keunggulan Maritim di Jakarta Selatan, Selasa (20/10).

Hal kedua yang membuat Rizal Ramli kecewa adalah ketika RJ Lino membuat iklan di salah satu koran dengan menggunakan dana perusahaan. Bahkan, biaya untuk advertorial tersebut bisa dianggap tidak kecil.

"Memang iklannya luar biasa menyewa konsultan yang sangat mahal. Dipikir kali pengeluaran ini seolah-olah pengeluaran pribadi, ini uang negara jangan seenak-enaknya menggunakan uang negara,"‎ terangnya.

Selanjutnya menurut Rizal adalah Lino sudah merasa berkuasa karena telah berhasil melengserkan Budi Waseso dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim Polri.

"Dan yang ketiga, sudah sok kuasa. Berhasil menggusur kabareskrim Buwas (Budi Waseso). Dan ini sudah waktunya di setop," tuturnya.

Rizal Ramli menyambut baik tindakan DPR RI yang membentuk panitia khusus (Pansus) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II‎. Dengan begitu permainan yang selama ini dilakukan RJ Lino dapat terungkap dan menjadi perhatian publik.

"Saya gembira, Pansus DPR, mulai hari ini akan melakukan manggil banyak orang, yang bersangkutan (RJ Lino) enggak ngerti bedanya manfaat keuntungan perusahaan dengan keuntungan ekonomi. Bisa jadi Pelindo untungnya naik. Gak aneh dong, volume perdagangan naik, sudah pasti naik," tutupnya.