Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Rizal sindir birokrat dahulu, demi uang hal mudah dibuat sulit

Menko Rizal sindir birokrat dahulu, demi uang hal mudah dibuat sulit Rizal Ramli. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menilai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang menjalankan revolusi mental di kementeriannya. Menurut Menko Rizal, Menteri Susi sudah menekankan kepada jajarannya untuk menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seefektif mungkin.

"Ibu Susi sebenarnya tanpa gembar gembor sedang menjalankan revolusi mental di departemen kelautan. Mengubah cara kerja jangan sembarangan ngabisin duit," kata Rizal di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).

Mantan menteri perekonomian dan industri era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini pun berpesan kepada jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tidak lagi mengadopsi cara-cara birokrasi lama.

"Jangan ikuti gaya birokrat zaman dulu yaitu kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah sehingga menjadi sumber pendapatan setiap kebijakan dan peraturan, kita harus ubah paradigma itu. Apa yang sulit kita bikin mudah. Itu revolusi mental," tutur Rizal.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak setuju jika jatah belanja negara di kementerian/lembaga harus dihabiskan.

"APBN bukan untuk dihabiskan, tapi harus menjadi terang dan kelihatan. Sekian output kita dan outcome-nya harus seimbang. Kalau tidak bisa menjalankan prinsip-prinsip (tata kelola yang baik dan bertanggungjawab) maka pemerintah kita belum menjalankan good governance," ujar Susi di Kantornya, Jakarta Pusat.

Susi memilih menerapkan sistem akuntansi basis akrual di kementeriannya. Metode dalam sistem ini, penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi terjadi. Bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan. Sistem ini umumnya dipakai di sistem keuangan korporasi. Dengan sistem ini, Susi yakin kinerja keuangan kementerian/lembaga akan lebih baik.

"Balance sheet tidak berbeda dengan sebuah korporasi. Saya percaya anggaran KKP jadi lebih baik. Secara tata kelola keuangan harus dilakukan. KKP Juga akan melakukan hal yang sama. Untuk mudah melihat pola penganggaran, bahwa apa yang kita spending harus ada kelihatan," jelasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP