Menkop Teten Sebut Model Pembiayaan UMKM di Indonesia Masih Belum Fokus
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki mengatakan, produk pembiayaan UMKM di Indonesia sudah banyak. Hampir semua model di dunia ada, namun masih tersebar, tidak fokus, cenderung mendasar objek yang sama dan tidak terintegrasi.
"Produk pembiayaan UMKM di Indonesia ini sudah banyak hampir semua model di dunia ada namun masih tersebar tidak fokus cenderung mendasar objek yang sama dan tidak terintegrasi," ujar Teten dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (20/8).
Teten mengatakan, kondisi tersebut dibuktikan dengan selama 10 tahun terakhir postur UMKM tidak berubah. Hal ini dibuktikan dengan dominasi usaha yang tercatat dengan omset Rp2 miliar per tahun.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Ini dibuktikan selama 10 tahun terakhir ini, bahkan beberapa tahun sebelumnya postur UMKM tidak mengalami perubahan, masih didominasi usaha mikro. Saat ini usaha mikro dengan omset Rp2 miliar tahun itu angkanya adalah 99,6 persen," katanya.
Untuk itu, kata Teten, perlu dicari sistem pembiayaan baru agar mampu menopang pembiayaan bagi UMKM. Sehingga nantinya rasio pembiayaan kredit perbankan bisa di atas 30 persen.
"Selama ini tidak banyak berubah karena itu maka menjadi penting untuk membicarakan kembali, untuk melihat kembali, sistem pembiayaan untuk bisa bertahan atau memang kita ingin bagaimana kita ingin mendorong mereka supaya peningkatan," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaMeskipun dari segi jumlah mengalami penurunan, namun dari segi permodalan koperasi mengalami peningkatan dari Rp200,66 triliun menjadi Rp254,17 triliun.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaPadahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.
Baca SelengkapnyaAFPI mencatat, sejak tahun 2017 hingga Mei 2023, pendanaan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaSekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.
Baca Selengkapnya