Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menlu Retno Komitmen Perangi Diskriminasi Sawit Oleh Uni Eropa

Menlu Retno Komitmen Perangi Diskriminasi Sawit Oleh Uni Eropa Menlu Retno Marsudi. ©2017 Merdeka.com/Ira Astiana

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Rento Marsudi kembali angkat suara seputar diskriminasi produk kelapa sawit Indonesia oleh Uni Eropa. Menurutnya, tindak diskriminatif tersebut bertentangan dengan prinsip kemitraan dan kolaborasi yang diusung Indonesia.

"Indonesia selalu mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan mitra-mitra kita. Tapi ketika berkaitan dengan kepentingan nasional, kita juga harus tegas, apalagi jika sudah menyangkut prinsip," imbuh Retno dalam sesi teleconference, Kamis (19/11).

Menurut dia, isu sawit ini merupakan salah satu isu komoditas unggulan yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, karena nilai ekspornya mencapai USD 23 miliar pada tahun lalu.

"Ini juga menjadi sumber pendapatan petani-petani kecil di Indonesia. Dan kita mengetahui bahwa ada diskriminasi terhadap sawit Indonesia. Bahkan beberapa kampanye negatif terjadi di berbagai negara, khususnya di Eropa," tuturnya.

Dia menekankan, Pemerintah RI ingin selalu melawan diskriminasi ini. Tapi di sisi lain, dia mengingatkan bahwa Indonesia sebenarnya sudah memiliki kemitraan yang erat dengan Uni Eropa. "Uni Eropa sudah lama menjadi network partner kita. Kita miliki banyak sekali kesamaan pandang, banyak isu internasional dengan Uni Eropa," ujar dia.

Beberapa hari lalu, dirinya melakukan pembicaraan via telepon dengan High Representative/Vice President Komisi Eropa, Josep Borrell. Pada kesempatan tersebut, dia menyampaikan mengenai pentingnya membangun kemitraan yang lebih kuat dan menyelesaikan isu diskriminasi terhadap sawit Indonesia.

"Indonesia selalu membuka komunikasi secara terbuka. Yang kita inginkan adalah satu, treat us fairly. Kita tentunya tidak berhenti pada kelapa sawit saja," kata Retno.

"Kita sepenuhnya mendukung dan terus mengawal berbagai komoditi unggulan Indonesia, seperti kopi, teh, karet, dan lain-lain. Karena diplomasi tidak ingin tinggal diam, dan akan terus berdiri tegak membela kepentingan nasional kita," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mendag Yakin Indonesia Menang Lawan Uni Eropa di WTO soal Diskriminasi Kelapa Sawit
Mendag Yakin Indonesia Menang Lawan Uni Eropa di WTO soal Diskriminasi Kelapa Sawit

Mendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.

Baca Selengkapnya
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Di KTT G20, Jokowi Minta Belanda Bantu Hapus Diskriminasi oleh Uni Eropa
Di KTT G20, Jokowi Minta Belanda Bantu Hapus Diskriminasi oleh Uni Eropa

Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 di New Delhi, India.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia

Presiden memohon kepada Norwegia untuk memberi pemahaman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit.

Baca Selengkapnya
RI Minta Belanda Bantu Jelaskan UU Anti-Deforestasi Sangat Merugikan
RI Minta Belanda Bantu Jelaskan UU Anti-Deforestasi Sangat Merugikan

Indonesia mendorong Belanda dan Prancis dalam penyelesaian perjanjian IEU-CEPA

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Didatangi 10 Orang dari Pemerintahan Kenya, Ada Apa?
Menko Luhut Didatangi 10 Orang dari Pemerintahan Kenya, Ada Apa?

"Ini juga menyangkut UMKM, karena mereka juga minta tekstil, kelapa sawit dan macam-macam untuk diekspor ke mereka," kata Luhut.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Sawit Eropa Dinilai Bikin Susah 3 Juta Petani Sawit di Dunia, Ini Alasannya
Kebijakan Sawit Eropa Dinilai Bikin Susah 3 Juta Petani Sawit di Dunia, Ini Alasannya

Petani sawit merupakan pilar penting dalam industri sawit di Indonesia karena kontribusinya sekitar 41 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia

Jokowi dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Erikson bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6).

Baca Selengkapnya
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel

Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Terancam Kehilangan Rp50 Triliun per Tahun Akibat Kebijakan Uni Eropa, Malaysia Malah Diuntungkan
Indonesia Terancam Kehilangan Rp50 Triliun per Tahun Akibat Kebijakan Uni Eropa, Malaysia Malah Diuntungkan

Indonesia akan kehilangan pasar Uni Eropa, dan pada saat yang sama, Uni Eropa diperkirakan akan mengalihkan kebutuhan minyak sawit mereka ke Malaysia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran
Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran

Indonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO; Menyala Prabowo Bikin Presiden & Pengusaha Prancis Kaget, Keluarkan Silat Tegas Jaga Kekayaan RI
VIDEO; Menyala Prabowo Bikin Presiden & Pengusaha Prancis Kaget, Keluarkan Silat Tegas Jaga Kekayaan RI

Presiden Terpilih Prabowo Subianto berpidato di acara penutupan Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar, Sabtu (24/8/2024).

Baca Selengkapnya