Menperin Agus : Industri Kecil Menengah Mampu Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, peran Industri Kecil Menengah (IKM) terhadap perekonomian Indonesia saat ini cukup besar. Sebab, dengan pertumbuhan IKM, secara otomatis akan menciptakan lapangan kerja baru.
"Dengan tumbuhnya industri kecil yang ada di Indonesia itu akan bisa menciptakan perekonomian yang pada gilirannya bisa menciptakan tenaga kerja atau penerapan tenaga kerja," katanya dalam acara Launcing Peningkatan Mutu Sistem Pengadaan BUMN, Kamis (9/9).
Menperin Agus mengatakan, bagi Kementerian Perindustrian sendiri IKM ini juga sangat penting. Utamanya dalam memperkaya sekaligus memperkuat struktur industri manufaktur.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi yang kalau bisa tangkap dengan adanya Covid-19 tahun lalu bahwa banyak sekali peluang-peluang industri yang masih bolong-bolong," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya melalui program substitusi impor 35 persen di 2022 ingin mendorong agar IKM bisa turut andil dalam program ini. Pada akhirnya, struktur industri manufaktur di Tanah Air semakin kuat dengan keterlibatan IKM.
"Saya sangat yakin dan berharap bahwa program substitusi impor ini bisa berjalan dengan baik termasuk di dalamnya adalah upaya kita untuk memperkuat struktur industri manufaktur yang ada di Indonesia," jelasnya.
Genjot Daya Saing dan Lapangan Kerja, UMK Binaan BUMN akan Dibekali Sertifikasi TKDN
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perindustrian melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Peningkatan Produk Dalam Negeri di BUMN dan Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan BUMN. Lewat kerja sama ini nantinya para UMK mendapatkan sertifikasi Tingkat Penggunaan Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, tentu dengan adanya sertifikasi TKDN ini lebih memastikan bahwa UMK ini lebih leluasa dan bisa berdaya saing. Nantinya seluruh produk-produknya juga akan 100 persen dari dalam negeri.
Sebagai informasi saja, saat ini terdapat 390 Usaha UMK binaan BUMN yang dalam proses sertifikasi TKDN, dari total 6.213 UMK mitra binaan yang tersebar lebih dari 20 BUMN di Indonesia.
"Dengan sangat tangan terbuka sekali lagi harus terbuka dan merangkul para UMKM ini. Karena kondisinya hari ini sangat sulit dan tentu selain itu sebagai juga bagian dari pembukaan lapangan kerja," katanya dalam acara Launcing Peningkatan Mutu Sistem Pengadaan BUMN, Kamis (9/9).
Menteri Erick mengatakan, kerja sama ini juga sekaligus menjawab keinginan Presiden Joko Widodo yang dalam hal ini memastikan bagaimana program-program BUMN bisa membuka lapangan kerja. Ini sudah dilakukan lewat Holding Ultra Mikro dilakukan beberapa waktu lalu.
Dalam waktu satu setengah tahun terakhir, BUMN bisa menambah nasabah Mekar itu 5,2 juta, yang sebelumnya dalam waktu tiga sampai empat tahun hanya 5,8 juta nasabah. Adapun total nasabah Mekar saat ini sudah mencapai 10,8 juta, dengan mayoritas adalah ibu-ibu.
"Tentu umpama dari data-data yang kita lihat kalau satu ibu-ibu atau satu nasabah rata-rata ibu-ibu mempekerjakan satu pegawai, kita sudah membantu membuka 5,2 juta lapangan kerja. Dan ini apalagi dengan sekarang bantuan dari Kementerian Perindustrian ini ada semangat baru buat ibu-ibu juga ini menjadi bagian sebuah ekosistem yang kita bisa kembangkan secara sama-sama," jelas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaLaba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Baca SelengkapnyaPeran UMKM sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya saat mengunjungi SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus mengungkapkan bahwa industri otomotif Indonesia masih memiliki iklim yang positif.
Baca SelengkapnyaSekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim mengatakan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota APEC lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca Selengkapnya