Menperin Airlangga: Industri Pengolahan Kakao Setor Devisa Hingga USD 1,13 Miliar
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa industri pengolahan kakao sangat kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah sendiri telah menetapkan industri pengolahan kakao sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.
"Apalagi industri pengolahan kakao juga merupakan bagian dari industri makanan dan minuman yang menjadi andalan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Sektor ini juga banyak melibatkan industri kecil dan menengah (IKM)," kata Airlangga, melalui keterangannya (18/9).
Airlangga mengatakan, pengembangan hilirisasi industri pengolahan kakao nasional diarahkan untuk menghasilkan bubuk cokelat atau kakao, lemak cokelat atau kakao, makanan dan minuman dari cokelat, suplemen, pangan fungsional berbasis kakao, serta kosmetik dan farmasi.
-
Mengapa Rumah Produksi Kelorida fokus ke cokelat kelor? Dengan mengonsumsi cokelat kelor, diharapkan kebutuhan nutrisi anak-anak tetap seimbang.'
-
Di mana kakao To’ak dipanen? Dibuat dari kakao Nasional langka yang dipanen hanya dari 14 perkebunan di lembah Piedra de Plata, Ekuador, cokelat To’ak tidak diragukan lagi sebagai cokelat paling berharga di dunia.
-
Bagaimana pohon kakao berkembang? Penelitian ini mengonfirmasi bahwa genus Theobroma memiliki cukup waktu untuk melakukan diversifikasi genetik, dengan setiap populasi liar beradaptasi dengan habitat lokalnya.
-
Mengapa produksi cokelat di Nglanggeran penting? 'Cokelat-cokelat di Nglanggeran ini dapat menjadi produk ekspor yang bisa bersaing di skala global. Yang perlu kita pastikan adalah keberlanjutan produknya. Bisa tidak kita memproduksi cokelat dengan kualitas baik dalam jangka panjang,' kata Benny dikutip dari Instagram @humasjogja.
-
Apa manfaat utama menanam kakao? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Dengan teknik budidaya yang tepat dan pemahaman mendalam tentang kondisi lingkungan yang optimal, petani dapat menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi yang siap diekspor ke berbagai negara.
-
Mengapa Sumatera Utara cocok menanam kakao? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia.
Saat ini, Indonesia merupakan negara pengolah produk kakao olahan ke-3 dunia setelah Belanda dan Pantai Gading. "Sekarang industri pengolahan kakao kita telah menghasilkan produk cocoa liquor, cocoa butter, cocoa cake dan cocoa powder," imbuhnya.
Airlangga mencatat lada tahun 2018, produk-produk tersebut mayoritas (85 persen) diekspor sebanyak 328.329 ton dengan menyumbang devisa hingga USD 1,13 miliar, sedangkan produk kakao olahan yang dipasarkan di dalam negeri sebesar 58.341 ton (15 persen).
"Sebagai salah satu negara produsen biji kakao, Indonesia telah mempunyai 20 perusahaan industri pengolahan kakao. Kami terus mendorong peningkatkan utilisasinya, seiring juga memacu produktivitas biji kakao di dalam negeri untuk menjaga pasokan bahan bakunya," papar Airlangga.
Menurut data International Cocoa Organization (ICCO), Indonesia menempati urutan ke-6 sebagai produsen biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading, Ghana, Ekuador, Nigeria, dan Kamerun dengan volume produksi mencapai 220.000 ton sepanjang tahun 2018.
"Untuk mengembangkan industri pengolahan kakao dan meningkatkan nilai tambahnya, pemerintah mendorong pengembangan industri hilir kakao yaitu makanan berbasis kakao dan cokelat," tuturnya.
Dia menyebut salah satu langkah yang dilakukan adalah mendorong promosi produk olahan kakao dan cokelat Indonesia guna meningkatkan konsumsi dalam negeri. Di sisi lain, industri pengolahan kakao dinilai masih bakal terus tumbuh dan berkembang, karena produknya telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat saat ini.
"Contohnya seperti kopi, bisa juga didorong kafe khusus cokelat. Oleh karena itu harus terus kita dorong sektornya. Sebab, Indonesia punya potensi yang sangat besar," pungkas Airlangga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Subsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaKonversi nama untuk guna meningkatkan hasil sektor perkebunan di masing-masing daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun total nilai ekspor Mayora ke-400.000 ini mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp15,8 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaDalam operasinya, pabrik PepsiCo akan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaNantinya, badan tersebut akan bergabung dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi memainkan peranan penting dalam mendongkrak investasi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKeberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu
Baca Selengkapnya