Menperin sebut 3 industri siap beli gas blok abadi Masela
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan ada tiga industri yang akan menggunakan gas dari Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku Utara. Tiga industri itu tengah menunggu titik lokasi dan waktu pembangunan kilang untuk kemudian menentukan lokasi pabrik mereka.
"Kalau potensi sudah ada. Pabrik pupuk, methanol dan pabrik yang memproduksi dimetyl ether, ini gasnya dari Masela," katanya seperti dikutip dari Antara di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (12/6).
Methanol atau methyl alkohol adalah produk industri hulu petrokimia yang merupakan turunan dari gas alam. Methanol digunakan oleh berbagai industri seperti industri plywood, tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida juga dipakai sebagai pelarut, bahan pendingin dan bahan baku perekat.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
-
Dimana Pertamina membangun Petrochemical Complex? Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Kenapa Pertamina menyiapkan stok minyak mentah? Di sektor pengolahan, PT Kilang Pertamina Internasional memastikan stok minyak mentah dengan volume 25,5 hari dan kapasitas pengolahan mencapai 908 ribu barrel per hari.
Sementara, dimetyl ether dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar elpiji dan dapat dimanfaatkan langsung untuk sektor industri, transportasi dan rumah tangga.
Menteri Airlangga menuturkan calon pembeli gas Masela itu masih mengkaji harga gas dan lokasi kilang termasuk waktu operasi sehingga perjanjian jual beli gas (PJBG) belum akan ditandatangani dalam waktu dekat.
"Pembeli kan tergantung dari harga dan 'delivery point' dan waktunya kapan. Dibicarakan dulu baru kita bicara PJBG," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengadaan PT PLN (Persero) Iwan Supangkat mengatakan pihaknya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) untuk menyokong kebutuhan listrik industri tersebut.
Menurut dia, kebutuhan listrik untuk tiga industri sebesar 300 MW sementara kebutuhan gasnya mencapai 60 MMSCFD.
"Untuk industri pupuk dan sebagainya itu 300 MW. Kalau industri yang beroperasi 'baseload' itu biasanya kira-kira butuh 60 MMSCFD," katanya.
Kendati demikian, Iwan mengaku belum tahu kapan pembangunan PLTGU bisa dilakukan lantaran industrinya juga belum terbangun. Ia juga mengaku nantinya PLN bisa saja menggandeng pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).
"Tergantung nanti industrinya, 2023 mungkin. Tergantung kapan selesainya saja, kan disinkronkan," katanya.
Sebelumnya, pemerintah berharap PJBG antara Inpex dengan industri calon penyerap gas dari Blok Masela bisa dilakukan dalam waktu cepat.
Hal itu diperlukan agar Inpex bisa segera melakukan kajian awal konfigurasi kilang atau Preliminary Front End Engineering Design (Pre FEED). Jika pembeli gas sudah ada, maka kapasitas final kilang LNG bisa ditentukan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaSalah satu usaha penguatan ketahanan energi dengan meningkatkan eksplorasi dan eksplotasi agar lifting Migas nasional naik.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaKonsorsium nantinya akan menggunakan jaringan pipa gas bumi PGN untuk mendistribusikan biometana berbahan POME.
Baca SelengkapnyaTidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan gas bumi dari WK B diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyaluran gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal diperlukan mengingat negara lain juga berupaya menarik investor.
Baca SelengkapnyaKilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya ditargetkan mulai beroperasi Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini tentunya akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca Selengkapnya