Menperin sebut impor tidak akan efektif turunkan harga gas
Merdeka.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menilai impor gas untuk industri bukan solusi jangka panjang untuk menurunkan harga gas. Sebab, pemerintah tetap harus menyiapkan infrastruktur penampungnya seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU) atau tangki untuk menyimpan gas alam cair.
"Kalau impor itu kan sebetulnya bagus saja tapi kalo impor itu kan harus menyediakan FSRU atau terminal atau tangki," katanya di Jiexpo, Kemayoran, Rabu(12/10).
Menurutnya, efektivitas impor untuk menurunkan harga gas baru akan terlihat tiga tahun mendatang. Sehingga, pemerintah harus menyediakan solusi jangka pendek agar gas bisa turun menjadi USD 6 per MMBtu.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Mengapa Presiden Jokowi menerapkan strategi gas-rem? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi emisi gas rumah kaca? Inovasi dan program transisi energi tersebut membawa Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 31 persen sejak tahun 2010 hingga 2022.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
"Persoalan hari ini kami harapkan diselesaikan hari ini bukan ditunggu di 2019. Karena ini kebutuhan yang urgent. Bapak presiden dalam setiap kesempatan selalu mengatakan daya saing ini salah satu namanya soft infrastructure yang bisa langsung meningkatkan daya saing Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk menurunkan harga gas industri. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan strategi zonasi. Nantinya harga gas akan disesuaikan per wilayah.
"Harga gas kan yang kita buat itu zonasi. Jadi di Indonesia Timur gasnya kita kasih untuk Indonesia Timur. Gas yang di Indonesia Tengah, kita fokus ke Indonesia Tengah. Supaya mengurangi transportation costnya. Yang di Indonesia Barat ya di Indonesia Barat," ujar Luhut di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/10).
Namun, kata Luhut, strategi tersebut masih memiliki fleksibilitas. Artinya, impor gas bisa saja dilakukan dari wilayah lain apabila memang impor gas lebih murah dibanding mendistribusikan dari wilayah yang sama.
"Tapi kalau lebih murah mengimpor dari Indonesia Barat, misalnya Aceh untuk Medan ya impor saja. Nanti gasifikasinya di Lhokseumawe. Alirkan ke Medan, Sehingga sampai di Medan, kita hitung bisa USD 7 per MMbtu dibanding sekarang USD 13 per MMBtu," tuturnya.
"Kalau kita bawa dari timur, costnya lagi terlalu banyak. Mungkin yang dari timur kalau terlalu penuh ya kita pindahkan ke wilayah lain. Itu sekarang konsepnya. Tapi sekarang sedang dimatangkan. Dan saya berharap tim bisa dalam dua minggu ke depan menyelesaikan ini," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, rencana pemerintah menyetop ekspor gas alam dari Indonesia masih menunggu persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKepastian program HGBT ke depannya memang harus mencapai quorum antara dirinya bersama Menteri Keuangan dan Menperin.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaDalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.
Baca SelengkapnyaTingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM, mengatakan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti cadangan gas bumi dan juga penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi soal rencana pembatasan BBM bersubsidi dan rencana BBM baru yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerugian negara akibat impor gas lLPG yang terlalu banyak.
Baca SelengkapnyaAda pihak yang berusaha untuk menghalau terbitnya kebijakan yang akan memudahkan pelaku industri tertentu.
Baca Selengkapnya