Menperin: Yogyakarta cocok untuk pengembangan industri padat teknologi
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto mengunjungi industri kecil menengah milik PT Yogya Presisi Teknikatama Indonesia (YPTI) yang berada di Dhuri, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Selasa (14/11). Dalam kunjungannya ini, Airlangga mengatakan jika DIY sangatlah cocok untuk pengembangan industri padat teknologi.
"Yogyakarta memiliki basis pendidikan. Sumber daya manusianya sudah siap," terang Airlangga.
Airlangga menjabarkan, dengan limpahan sumber daya manusia yang siap dan dengan basis pendidikan yang bagus, DIY sangat cocok untuk industri permesinan. Utamanya produk permesinan yang membutuhkan presisi.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Apa arti nama Airlangga? Nama Airlangga memiliki arti 'air yang melompat.'
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Kenapa Pemprov Kaltim fokus di SDM berdaya saing? Di antaranya seperti mewujudkan SDM berdaya saing dengan sasaran meningkatnya pemerataan taraf pendidikan masyarakat. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Menurunnya tingkat pengangguran dan meningkatnya daya saing perempuan.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
"Untuk itu perlu didorong (industri di DIY). Industri ini (produk permesinan dengan produk presisi) merupakan industri yang padat teknologi dan membutuhkan daya saing (SDM) yang tinggi. Terlebih industri ini membutuhkan operator manusia," ungkap Airlangga.
Airlangga menjabarkan untuk mendukung industri dengan produk presisi diperlukan link and match antara industri dengan sekolah. Link and match ini akan membuat siswa bisa percaya diri untuk bekerja.
"Tadi saya melihat pembuatan komponen otomotif buatan PT YPTI. Saat bersamaan saya melihat anak SMK yang sedang pelatihan (magang) di sini. Mereka (pelajar SMK yang magang) nampak semangat. Karena permesinan di industri ini beda dengan fasilitas (praktik) SMK. (Dengan magang di industri) bisa menambah kepercayaan diri mereka (pelajar SMK yang magang) saat bekerja," tutup Airlangga.
Terpisah, Ariyono Wibowo, GM PT YPTI menuturkan jika PT YPTI merupakan sebuah industri yang bergerak di spesialisasi presision manufacturing. Industri tersebut melayani pembuatan komponen untuk kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil. Saat ini ada 250 karyawan dengan 58 mesin produksi yang dimiliki oleh PT YPTI. Selain itu PT. YPTI setiap tahunnya menerima siswa magang dari beberapa SMK di Yogyakarta.
"Setiap tahun ada 9 SMK yang siswanya magang di sini (PT. YPTI). Tahun depan kami merencanakan akan membuka magang bagi para guru SMK," pungkas Ariyono.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Sumatera Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,29 persen.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor mengatakan tiga paket pelatihan digelar di BBPVP Medan.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca SelengkapnyaMenaker berharap, program yang diadakan Kemnaker ini menjadi bagian penting dari keinginan besar bersama dalam membangun IKN.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya saat mengunjungi SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.
Baca Selengkapnya"Kalau income per bulan USD 10.000 atau Rp150 juta per tahun, berarti minimum income kita itu sekitar Rp10 juta per bulan," kata Menko Airlangga.
Baca SelengkapnyaDia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.
Baca SelengkapnyaIni untuk mendukung penyiapan tenaga kerja lokal untuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Batang Industrial Park (BIP).
Baca Selengkapnya