Mensos Ajak Masyarakat dan Relawan Sosial Berpartisipasi Dalam Pembangunan Nasional
Merdeka.com - Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak pilar-pilar sosia atau relawan sosial untuk kembali menghidupkan dan menggelorakan restorasi sosial. Langkah ini sebagai upaya mengembalikan atau memulihkan nilai-nilai luhur jati diri/kepribadian bangsa yang kini memudar/melemah.
"Restorasi sosial adalah gerakan restorasi kehidupan rakyat, dari bawah atas prakarsa masyarakat, yang membawa nilai-nilai kebajikan, spritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif dan disiplin serta gotong royong," kata Mensos, di Makassar seperti dikutip dari keterangannya, Rabu (6/2).
Mensos hadir di Makasar dalam kegiatan 'Peningkatan Peran Serta Masyarakat Sebagai Mitra Pemerintah Dalam Pembangunan Nasional'. Hadir dalam kegiatan ini unsur pilar-pilar sosial yakni Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa Kemensos gandeng UNESA? Komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mewujudkan layanan inklusif bagi penyandang disabilitas terus ditingkatkan. Salah satunya melalui kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam penyelenggaraan Diskusi Reflektif Penanganan Disabilitas secara Inklusif, Holistik, dan Integratif, di Aula Pusdiklat dan Pengembangan Profesi, Jakarta Selatan, Senin (24/6).
-
Bagaimana cara mengatasi kesenjangan? Untuk mengatasi kesenjangan sosial, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah kebijakan pemerintah yang inklusif, pendidikan yang merata, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kesadaran sosial.
-
Mengapa Kemenkominfo mendorong pendekatan inklusif? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
-
Apa solusi Kemnaker atasi kesenjangan pasar kerja? Sebagai solusi mengurangi kesenjangan pasar kerja, pihaknya telah membuat kebijakan link and match yang mengarah pada kebijakan membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja yang terpadu.
-
Bagaimana Kemnaker mendorong sinergi antara pendidikan dan ketenagakerjaan? 'Antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan dibutuhkan sinergi dalam perbaikan kualitas sumber daya dalam standar kehidupan sosial yang terus berkembang di masyarakat global. Sistem pendidikan dan ketenagakerjaan yang tepat akan membawa kemajuan bagi suatu negara dan peradaban dunia, ' ujar Ida Fauziyah.
Dalam acara ini, Mensos mengingatkan pentingnya berpegang teguh pada jati diri Bangsa Indonesia yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa. Mensos mengingatkan, tak ada bangsa di dunia ini yang tak punya relawan sosial. Bangsa Indonesia terbukti punya pilar sosial hebat.
"Bahkan kita sangat bangga karena relawan sosial kita sejak awal sudah terlibat dalam membentuk NKRI dan selanjutnya secara konsisten mengisi kemerdekaan dengan aksi aksi sosial menjawab persoalan sosial di tengah masyarakat,” kata Mensos.
Di era keterbukaan ini, Mensos menekankan keharusan sikap cekatan membangun jejaring kerja, bertukar informasi untuk membangun aliansi dalam menangani masalah sosial. "Aliansi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lain," katanya.
Di era keterbukaan ini pula, kontribusi relawan dan diarahkan dengan kemajuan teknologi era digital. Kemajuan teknologi digital banyak kemudahan dan manfaatnya, namun ada juga dampak negatif seperti maraknya informasi hoaks. "Oleh karena itu saya menyambut baik dilakukannya Deklarasi Anti Hoaks karena memang hoaks sangat kontraproduktif dalam usaha kita membangun bangsa," kata Mensos.
Mensos yakin, tingginya komitmen pilar sosial mencegah masalah sosial dan melindungi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), maka bahaya pengaruh hoaks akan mudah ditangkal.
Lebih jauh lagi, Mensos berharap, kemitraan dan kerja sama dengan pilar sosial dapat diperluas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Pengabdian pilar sosial kepada masyarakat, konsistensinya dalam mewujudkan kemandirian, maka sesungguhnya pilar sosial adalah agent of community sebagai mitra pemerintah mewujudkan kemandirian dan pembangunan," kata Mensos.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Pepen Nazaruddin menyatakan, tujuan kegiatan ini antara lain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan nasional Indonesia, melalui kegiatan peningkatan kapasitas Pilar-Pilar Sosial dan Restorasi Sosial.
Kemudian juga meningkatkan pengetahuan pilar-pilar sosial sebagai mitra pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional Indonesia, meningkatkan kapasitas Pilar-Pilar sosial dalam melaksanakan peran sebagai mitra pemerintah, dan meningkatkan pemahaman pilar sosial terhadap niai-nilai kesetiawanan sosial dan restorasi sosial
“Kegiatan ini merupakan pertemuan yang sangat strategis
Pilar sosial merupakan potensi sumber kesejahteraan sosial yang bermitra dengan pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Kerja sama simbiosis mutualisme kedua pihak sangat penting dalam rangka penanganan masalah kemiskinan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaAnies ingin relawan terus menggelorakan semangat perubahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaKetiga lembaga internasional tersebut adalah JICA, KOICA, ILO.
Baca SelengkapnyaGerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa
Baca Selengkapnya