Mentan Amran: Kami sudah bongkar sejumlah aturan hambat produksi pertanian
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengklaim telah membongkar sejumlah regulasi yang dianggap dapat menghambat hasil produksi pertanian. Aturan yang rombak ini memberikan dampak kerugian besar bagi para petani di Indonesia.
Amran menegaskan bahwa salah satu regulasi yang akhirnya harus dibuang karena begitu memberikan dampak kerugian yang besar bagi petani yakni terkait regulasi pengadaan pupuk.
"Dulu sesuai regulasi, pupuk itu harus ditender 3-4 untuk bisa mendapatkan. Jadi misalnya Januari baru bisa keluar anggaran sementara usia padi itu sekitar 3 bulan, maka selesai panen baru pupuknya datang," katanya dikutip dari Antara, Kamis (15/2).
-
Mengapa Amran Sulaiman diangkat menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Kenapa Mentan Amran usulkan tambah kuota pupuk? Pengusulan tersebut menurut Mentan diajukan setelah menyerap aspirasi petani saat Mentan Andi Amran blusukan ke sejumlah sentra produksi padi di berbagai pelosok Indonesia. Dalam pembinaan petani di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/1).
-
Apa yang ditekankan Mentan tentang pupuk? Mentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
-
Apa yang menjadi target Mentan Amran untuk petani Lamongan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi.
-
Kenapa Mentan meminta agar distributor pupuk tidak mempersulit petani? 'Saya katakan, produksi turun karena dua hal. Pertama, sarana produksi seperti pupuk tidak dipenuhi, kemudian harga tidak menentu. Karena itu, jangan ganggu petani dengan ulah distributor dan pengecer pupuk yang menyulitkan produksi komoditas pangan.'
-
Kenapa Kementan tambah alokasi pupuk? 'Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton,' jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
Melihat kondisi yang seperti itu, Amran memutuskan menghadap langsung ke Presiden RI Joko Widodo. Tujuannya tentu saja untuk membongkar atau menghilangkan regulasi yang justru merugikan para petani dan negara tentunya.
"Hama tidak akan menunggu proses regulasi itu. Makanya kami menghadapi Presiden untuk meminta izin membongkar regulasi seperti itu," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika pupuk itu mengalami keterlambatan kurang lebih satu minggu saja, maka kerugian yang diakibatkan sesuai dengan informasi dari para ahli sudah begitu besar yakni sekitar 1 ton.
Menurut dia, jika saja sesuai harga 1 ton itu sebanyak Rp 4 juta, maka keuntungan yang bisa didapatkan jika tidak ada satupun daerah di Indoensia yang mengalami keterlambatan pupuk bisa mencapai hingga Rp 40 triliun.
Sebaliknya, kerugian yang akan dialami juga tentu besar pula jika pada akhirnya para petani mengalami keterlambatan pupuk yang membuatnya gagal panen. "Kami sudah membongkar sejumlah regulasi yang merugikan produksi pertanian," katanya.
Terkait potensi terjadinya korupsi dengan hal tersebut, Amran mengaku sejauh ini tidak terjadi. Apalagi pihaknya bersama sejumlah instansi telah membentuk satgas pangan untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan dari setiap regulasi yang ada.
Bahkan selama tiga tahun terakhir, kata putra Sulsel tersebut, tidak pernah ada kendala atau persoalan yang di dalam di kementerian yang dipimpinnya.
"Kami memiliki yang namanya satgas pangan, disana ada KPK, kepolisian, termasuk dari unsur TNI. Jadi jika ada masalah, biarkan KPK dna kepolisian yang menangani. Kita ini bukan orang hukum namun hanya memiliki keahlian di bidang pertanian," ujarya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amran berharap dukungan Komisi IV DPR RI untuk mewujudkan program swasembada pangan melalui program cetak sawah.
Baca SelengkapnyaPupuk adalah problem utama bagi para petani selama ini
Baca SelengkapnyaMentan meminta agar panitia pengadaan untuk bekerja maksimal dengan menjaga integritas dan melayani dengan sepenuh hati.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak bisa menyembunyikan marahnya saat mendengar curhatan dari kepala desa terkait distribusi pupuk yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaMentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
Baca SelengkapnyaDi periode sebelumnya, Amran pernah jor-joran melakukan impor beras dan gula.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencopot 3 orang anak buahnya yang terbukti melanggar hukum.
Baca SelengkapnyaAwalnya Rikwanto mengapresiasi kinerja polisi yang membongkar pegawai Komdigi
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada presiden penambahan kuota pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaAlokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaMenteri Amran merespon kritik yang menuding program food estate merupakan proyek gagal.
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca Selengkapnya