Mentan Amran segera ekspor beras 50.000 ton ke Malaysia
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengaku siap mengekspor beras ke Malaysia dalam waktu dekat. Beras tersebut berasal dari Pontianak sebanyak 15.000 hingga 50.000 ton. Ekspor bisa dilakukan karena stok beras nasional masuk kategori aman.
"Stok beras kita aman untuk Ramadan nanti, bahkan kita juga akan ekspor ke Malaysia," ucap Amran kepada wartawan disela menjadi pembicara Seminar Peranan Sumber Daya Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Kamis (30/3).
Menurut Amran, beras yang akan diekspor ke Malaysia tersebut berasal dari Pontianak sebanyak 15 hingga 50 ribu ton.
-
Mengapa Amran Sulaiman diangkat menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Kenapa Kementan yakin produksi beras tahun 2023 aman? 'Jadi saya sangat yakin dengan angka produksi ini bahkan kita tidak perlu impor. Kenapa? Karena angka konsumsi beras kita hanya 25,45 juta ton yang artinya kita masih punya surplus 2,43 juta ton,' sambungnya.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Kapan Kementan memastikan stok beras aman? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
Pada kesempatan itu, Amran juga melakukan sidak ke gudang Bulog Karanganyar dan Sukoharjo. Disela sidak dia sempat menyoroti tidak beroperasinya mesin di gudang Bulog.
Mentan Amran juga menandatangani kerja sama dengan UNS di bidang pengembangan pertanian. "Untuk menjadikan swasembada pangan, inovasi sosial juga dibutuhkan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku kecewa saat meninjau Kompleks Gudang Triyagan milik Perum Bulog. Penyebabnya, salah satu mesin penggilingan dan pemanas padinya tidak beroperasi di saat pemerintah gencar melakukan penyerapan/pembelian gabah.
"Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa mengganggu penyerapan gabah yang pada akhirnya mengganggu ketahanan pangan nasional," kata Amran saat melakukan sidak ke sejumlah gudang Divre Bulog seperti ditulis Antara Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (30/3).
Dalam kunjungan tersebut, Amran dibohongi oleh kepala dan staf gudang yang mengatakan bahwa mesin pengering gabah tidak beroperasi satu minggu. Amran tidak mempercayai begitu saja dan langsung melihat lokasi mesin. Di situ mentan menemui bangunan mesin pengering banyak sarang laba-laba sehingga dipastikan lama tak beroperasi.
"Saya memastikan bahwa mesin ini sudah lebih dari sebulan tidak beroperasi sehingga menyebabkan penggilingan gabah menjadi beras tak optimal," kata mentan.
Merasa dibohongi oleh pengurus gudang, Mentan Andi tak bisa menahan kecewa dan minta mereka dipindahtugaskan atau diberhentikan. "Saya minta kepada direktur SDM Perum Bulog untuk menindak petugas gudang yang tidak bekerja optimal dan sudah saya telepon," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPetani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.
Baca SelengkapnyaAlokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan cuaca baik yang bakal mendongkrak tingkat produksi pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Mentan mengirim 261 unit Alsintan dari Surabaya ke Marauke menggunakan KRI Soeharso.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKepastian tersebut diungkapkan Mentan seusai rapat terbatas terkait pangan bersama Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempercepat impor beras di tengah ancaman dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca Selengkapnya