Mentan Amran soal telur palsu: Jangan dibesar-besarkan seperti beras plastik

Merdeka.com - Masyarakat saat ini dibuat resah dengan isu telur palsu yang viral di media sosial. Namun, Kepala Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa tidak ada telur palsu beredar di pasaran. Satgas Pangan juga telah menguji telur yang dicurigai palsu itu ke laboratorium. Hasilnya, telur tersebut asli.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman sekali lagi menegaskan bahwa isu telur palsu yang tengah beredar merupakan hoaks.

"Itu hoaks ya. Itu nggak ada. Jangan dibesar-besarkan. Jangan seperti beras plastik. Jangan seperti merica palsu," ungkapnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (19/3).

Dia berharap, berbagai isu serupa tidak lagi disebarkan lagi, sebab dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Jangan seperti traktor, bahwa ada yang bilang kita jual. Itu sampai hari ini nggak ada. Mari kita menyejukkan masyarakat. Kita sekarang mempersiapkan, bersama Menteri Perdagangan, Menteri BUMN untuk menstabilkan harga, menghadapi Ramadan dan Idul Fitri," tegas dia.

Kementan katanya terus berusaha melindungi masyarakat dari pangan yang tidak baik. Salah satu contohnya, kementerian telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) untuk mencegah masuknya rock melon berbakteri dari Australia.

"Kalau melon itu kami tegas sudah keluarkan Permentan tutup nggak boleh masuk di Indonesia. Itu tegas karena kita harus melindungi petani kita melindungi bangsa Indonesia dari virus berbahaya," kata dia.

Amran menyebut, Pemerintah Australia dapat menerima kebijakan larangan impor tersebut. "Pasti mereka (Australia) mengerti, paham. Kita harus antisipasi adanya penyakit dan virus dan semua negara melakukan hal demikian," tandas dia.