Mentan Amran Target Cetak Satu Juta Petani Milenial di 2019
Merdeka.com - Kementerian Pertanian akan fokus pada penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian di 2019. Pada tahun ini, Kementan menargetkan tercipta 1 juta petani milenial.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, pada tahun ini pihaknya mencetuskan gerakan 1 juta petani milenial. Para petani tersebut diharapkan mampu produksi komoditas pertanian yang berorientasi ekspor.
"Petani milenial yang sudah bergabung kurang lebih 400 ribu orang. Kami targetkan 1 juta orang tahun ini," ujar dia di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (14/1).
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Bagaimana Amran Sulaiman membangun karir di bidang pertanian? Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
-
Mengapa Amran Sulaiman diangkat menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Bagaimana petani milenial ini belajar bertani? Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya.
Selama ini memang banyak generasi muda yang enggan terjun ke sektor pertanian. Namun seiring dengan penggunaan teknologi di sektor ini, para generasi muda tersebut mulai tertarik bekerja di sektor pertanian.
"Kami mendorong pemuda-pemuda tani untuk turun ke sektor pertanian. Mereka mulai tertarik karena sudah ada transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern," ungkap dia.
Pihaknya tidak mematok tingkat pendidikan para pemuda yang ingin bergabung dalam program ini. Menurut dia, yang paling penting adalah kemauan untuk bekerja.
"Pendidikannya SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, apa saja yang penting mau bekerja. Tapi rata-rata SMA dan S1 yang 400 ribu orang itu," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani termasuk generasi muda, untuk mensukseskan tranformasi pertanian dari tradisional menjadi modern.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyatakan, kaum millenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Baca SelengkapnyaAmran mengaku keliling Indonesia untuk memastikan pangan masyarakat sebelum pergantian masa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTujuan dari Program Petani Milenial untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian di tanah air.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menyiapkan anggaran Rp150 triliun bagi generasi muda untuk tertarik terjun ke sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaPadahal, generasi milenial memiliki potensi besar dalam mewujudkan program ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1000 petani berdialog dengan Ganjar Pranowo di Desa Cangkrep Lor, Kabupaten Purworejo.
Baca SelengkapnyaIngin bergabung dalam program Petani Milenial 2024? Cari tahu cara mendaftar, syarat lengkap, dan berkas yang harus disiapkan agar sukses dalam program ini.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Raffi Ahmad bisa menciptakan gerakan besar Petani Besar.
Baca Selengkapnya