Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mentan Amran Uji Coba Penggunaan B100 ke 50 Kendaraan Dinas

Mentan Amran Uji Coba Penggunaan B100 ke 50 Kendaraan Dinas Mentan Uji Coba Penggunaan B100 ke 50 Kendaraan Dinas. ©Liputan6.com/Septian Deny

Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meluncurkan uji coba penggunaan biodiesel 100 persen CPO (B100) terhadap kendaraan dinas dan traktor di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). B100 ini merupakan produksi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementan.

Amran mengatakan, penggunaan B100 ini merupakan yang pertama bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Kementan sendiri telah melakukan pengembangan B100 sejak 2 tahun lalu.

"Ini kita launching uji coba untuk 50 kendaraan dan traktor. Ini bukan hanya pertama di Indonesia, tetapi juga di dunia," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (15/4).

Dia mengungkapkan, uji coba ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya, telah ada kendaraan dinas Kementan yang telah menggunakan B100 dengan total jarak tempuh 6.000 km.

"Kita mulai sejak 2 tahun lalu. Indonesia sudah mencoba hingga B20 dan B30. Tapi atas arah Pak Presiden kita lompat ke B100. Kita uji coba dan berhasil pada 10 mobil kita, sudah sampai 6.000 km. Sekarang kita uji coba terhadap 50 mobil dan traktor," kata dia.

Nantinya, uji coba penggunaan B100 untuk 50 kendaraan dan traktor ini dilakukan selama 2 tahun ke depan. Jika berjalan lancar, maka akan mulai diproduksi secara komersial dengan menggandeng BUMN atau swasta.

Menurutnya, penggunaan biodiesel 100 persen CPO (B100) lebih hemat ketimbang menggunakan solar, selain itu jarak tempuh kendaraan yang menggunakan B100 juga lebih jauh. Untuk 1 liter solar rata-rata menempuh jarak 9,6 km. Sedangkan bila menggunakan B100, untuk konsumsi 1 liter bisa menempuh jarak hingga 13,1 km.

‎"Kalau B100 jangkauannya 13,1 km per liter, solar 1 liter hanya 9,6 km. Jadi bisa hemat energi," jelasnya.

Sementara untuk harga, lanjut dia, untuk 1 liter B100 sekitar Rp 8.000. Sedangkan harga solar saat ini sebesar Rp 9.800 per liter. "Ini nilainya juga lebih murah. Bisa hemat 25 persen-30 persen," kata dia.

Selain lebih hemat, penggunaan B100 juga akan mengurangi dampak dari polusi kendaraan terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan para petani sawit. Dengan demikian, CPO yang diproduksi di dalam negeri tidak perlu diekspor.

"Ini tidak keluar asap sama sekali, dampaknya bagi lingkungan luar biasa. Selain itu juga akan meningkatkan kesejahteraan petani," tandasnya.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementan Sebut Kehadiran B50 Bukti Komitmen Sediakan Energi  pada Komoditas Pertanian
Kementan Sebut Kehadiran B50 Bukti Komitmen Sediakan Energi pada Komoditas Pertanian

Tantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.

Baca Selengkapnya
Airlangga Pastikan Program B40 di 2024 Bisa Hemat Devisa hingga Rp404 Triliun
Airlangga Pastikan Program B40 di 2024 Bisa Hemat Devisa hingga Rp404 Triliun

Sebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.

Baca Selengkapnya
Kebut Pembangunan Ekosistem BBN, Pertamina Patra Niaga Uji Coba Penggunaan Bioethanol E10
Kebut Pembangunan Ekosistem BBN, Pertamina Patra Niaga Uji Coba Penggunaan Bioethanol E10

Uji coba Bioethanol E10 dilakukan pada 50 unit kendaraan berjenis Kijang Innova Zenix Hybrid EV.

Baca Selengkapnya
Sebanyak 280 Unit Motor Listrik Digunakan untuk Operasional Pupuk Indonesia Grup
Sebanyak 280 Unit Motor Listrik Digunakan untuk Operasional Pupuk Indonesia Grup

Kementerian ESDM akan melakukan konversi 1.000 unit motor BBM menjadi motor listrik secara gratis.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Sebut Peluncuran B40 dan Bioetanol di 2024
Menteri ESDM Sebut Peluncuran B40 dan Bioetanol di 2024

Tahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tengah Bersiap Implementasi B40 Dimulai Tahun Depan
Pemerintah Tengah Bersiap Implementasi B40 Dimulai Tahun Depan

B40 merupakan campuran minyak solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak sawit.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Indonesia Produksi BBM dari Singkong, Ini Jawaban Menteri ESDM
Prabowo Ingin Indonesia Produksi BBM dari Singkong, Ini Jawaban Menteri ESDM

menteri ESDM menilai untuk mencapai B100 diperlukan peningkatan bertahap.

Baca Selengkapnya
Banyak Kendaraan Dinas Masih Pakai BBM Bersubsidi
Banyak Kendaraan Dinas Masih Pakai BBM Bersubsidi

Uji emisi dilakukan untuk mendukung upaya menekan polusi udara.

Baca Selengkapnya
Biodiesel B40 akan menjadi wajib digunakan mulai tanggal 1 Januari 2025
Biodiesel B40 akan menjadi wajib digunakan mulai tanggal 1 Januari 2025

Pemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit

Baca Selengkapnya
Mentan: Implementasi B50 Catatan Sejarah Kemandirian Energi Nasional
Mentan: Implementasi B50 Catatan Sejarah Kemandirian Energi Nasional

Kedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi

Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menhub Klaim Pendapatan Pengemudi Ojol Naik Berkat Motor Listrik
Menhub Klaim Pendapatan Pengemudi Ojol Naik Berkat Motor Listrik

Ini sekaligus membantu pemerintah menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya