Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mentan sebut rencana impor langsung satu tahun rugikan feedloter

Mentan sebut rencana impor langsung satu tahun rugikan feedloter daging sapi. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemerintah berencana mengubah penetapan kuota impor langsung dari per kuartal (tiga bulan) menjadi per tahun. Hal ini sebagai upaya untuk menekan harga daging sapi hingga Rp 80.000 per kilogram (kg).

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku setuju dengan niat yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Namun, dia yakin feedloter akan tetap meminta jatah impor per kuartal karena feedloter pasti akan rugi jika impornya langsung satu tahun.

"Kami sudah setuju bahwa langsung satu tahun tidak soal. Tetapi yang perlu kita ketahui, bahwa feedloter nanti impornya pasti per tahap, per tiga bulan. Kenapa? Karena ini dipelihara per tiga bulan. Kalau ambil sekaligus makin rugi dong kalau pelihara 12 bulan," ujar Amran di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/8).

Menurutnya, kerugian yang akan dialami oleh feedloter adalah karena minimnya tempat untuk memelihara sapi setelah diimpor. Selain itu, akan ada banyak sapi, yang baru dipelihara kurang dari tiga bulan, yang dipotong sehingga mengurangi standar penggemukan sapi.

"Kalau dia impor sekaligus rugi dong mereka. Jadi pemahamannya sudah lama aku mau jelaskan. Terkadang aku ketawa. Itu enggak ada bedanya. Katakanlah, keluar 600.000 ekor dimana bedanya? Pasti dia cicil impornya. Mengimpor sesuai kebutuhan," imbuhnya.

Selain itu, Amran juga menegaskan ke depan memang feedloter harus punya sapi bakalan untuk breeding. Sehingga, ada sapi bakalan yang digunakan untuk jual ke pasar dan baru dipotong tiga bulan, kemudian ada untuk sapi indukan.

"Yang dipelihara ada yang sapi baru bunting dibeli, supaya swasembada bisa lebih cepat. (Rencana) Pak Mendag aku dukung 100 persen," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP