Mentan temukan pedagang jual bawah putih di atas harga ditetapkan

Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman bersama Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka menemukan bahwa harga bawang putih melampaui harga yang sudah ditentukan yaitu Rp 38.000 per Kg.

Menurut Amran, seharusnya harga pangan saat ini stabil karena pasokan dari petani cukup bagus. Akan tetapi, ada oknum yang melakukan permainan harga bawang putih di pasaran.

"Minggu lalu kami turun bersama-sama ini tuh harga bawang naik jadi Rp 45.000 per Kg, tidak boleh di atas Rp 38.000," kata Amran, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/5).

Amran menegaskan, patokan harga tersebut sudah disepakati sebelumnya, namun pada kenyataannya di lapangan banyak penjual yang tidak menjalankan hasil kesepakatan tersebut.

"Jadi sebenarnya intruksi ini kita sudah sepakat jauh hari sebelumnya bahwa harga maksimal bawang putih yang harganya Rp 38.000 per Kg. Tapi setelah kita sidak ke lapangan, ke pasar-pasar tradisional sama Mendag itu harganya naik jadi Rp 45.000. Artinya, kesepakatan ini dilanggar, tidak diikuti dengan baik," ungkap Amran.

Amran mengimbau kepada seluruh pengusaha dan pedagang untuk tidak melakukan permainan harga dengan cara menimbun stok bawang putih apalagi menjelang bulan Ramadan seperti sekarang ini.

"Kita imbau kepada sahabatku semua pengusaha tolong kami minta tolong agar dijaga ketenangan dalam menghadapi bulan suci Ramadan tolong jangan simpan di gudang, dialirkan (bawang putih). Ini diberi kesempatan untuk berbisnis harapan kita petaninya untung, konsumennya tersenyum," tegas Amran.

Amran menekankan, jika ada oknum yang terbukti melakukan permainan harga pangan, baik itu melakukan penyelundupan ataupun penimbunan maka izin usahanya akan dicabut.

"Kalau dari Kementan sudah jelas kami sudah koordinasi dengan Pak Mendag sepakat izinnya kita cabut. Gak boleh lagi impor bawang putih, gak boleh lagi jual, kemudian rekomendasinya dari Kementan dicabut gak lagi boleh. Kita blacklist," tandas Amran.