Menteri Amran sebut alih fungsi lahan pertanian kini sulit dibendung
Merdeka.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyoroti pesatnya alih fungsi lahan menjadi industri atau perumahan. Dia menuturkan alih fungsi lahan sulit dibendung namun harus ditekan sehingga perlu suatu siasat.
Salah satunya dengan cara mengoptimalkan lahan yang ada, seperti lahan yang biasa produksi dua kali dalam setahun menjadi tiga kali atau yang biasanya tiga kali setahun menjadi empat kali.
"Tidak hanya di Cianjur, alih fungsi lahan terjadi hampir di setiap daerah, ini perlu disiasati dengan membuka lahan baru atau mengoptimalkan lahan pertanian yang ada dengan meningkatkan produksi," katanya seperti dikutip Antara di Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12).
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk optimasi lahan? Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan bersama Wakil Gubernur Kalteng dan Kelompok Tani Sidomulyo II secara simbolis melakukan kick off pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa.
-
Bagaimana Kaltim ingin mengatasi kekurangan lahan sawah? 'Petani lebih memilih menanam sawit, karena air susah. Kemarin bersama TNI sudah dibangun 89 titik air untuk persawahan di Kukar. Kita harus lakukan itu di banyak titik. Isha allah tidak ada kekurangan lahan untuk sawah,' usulnya.
-
Kenapa Kementan kebut optimasi lahan? Kegiatan ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi. Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan, salah satunya melakukan program Optimasi Lahan (OPLA).
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
Menurut dia, optimalisasi tersebut akan membuat Indonesia memiliki persediaan satu juta hektar lahan pertanian dengan hasil yang dapat ditampung Bulog mencapai 4,8 juta ton. "Ini cukup untuk persediaan hingga Mei, bahkan Juni 2017. Ini tidak terlepas dari peningkatan produksi, termasuk yang dilakukan di Cianjur," katanya.
Dia menjelaskan dengan banyaknya kuota beras, tahun ini Indonesia tidak perlu mengimpor beras. Meskipun pada 2015 Indonesia masih mengimpor sebanyak satu juta ton.
"Seharusnya impor mencapai 1,6 juta ton, tapi kami lakukan antisipasi dengan menekan impor, sehingga ke depan Indonesia akan terhindar dari impor dan ditargetkan dapat mengekspor," katanya.
Sementara Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam waktu dekat akan mengimbau sejumlah kabupaten yang menjadi lumbung padi di Jabar, untuk meningkatkan produksi dengan sistem resi gudang (SRG) sehingga dapat lebih meningkatkan stok pangan nasional, meskipun sejumlah kendala di lapangan banyak ditemukan salah satunya alih fungsi lahan.
"Namun kendala tersebut dapat diatasi sejumlah wilayah yang mengalami alih fungsi lahan dengan membuat lahan sawah baru sebagai pengganti. Sehingga ke depan lumbung padi Jabar dapat lebih meningkatkan hasil panennya yang akan ditampung di gudang SRG yang akan dibangun di daerah lain," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, Indonesia berpotensi jadi lumbung pangan dunia.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Mentan mengirim 261 unit Alsintan dari Surabaya ke Marauke menggunakan KRI Soeharso.
Baca SelengkapnyaMentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mamastikan program optimasi lahan atau Oplah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPotensi lahan rawa di Sumsel mencapai 3.054.347,60 hektare yang terdiri luas lahan rawa lebak mencapai 1.354.805,88 hektare`
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian melakukan akselerasi di sektor pangan dan memberikan solusi yang cepat seperti pompanisasi optimasi lahan, benih unggul, dan alsintan.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, ia menyebut saat ini pemerintah perlu menyusun terlebih dahulu Kawasan Pangan Pertanian Berkelanjutan atau KP2B.
Baca SelengkapnyaTerkait program pembangunan 3 juta rumah dan swasembada pangan, yang diperkirakan membutuhkan jutaan hektare lahan untuk cetak sawah baru.
Baca SelengkapnyaDirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca Selengkapnya