Menteri Bahlil: Negara Tetangga Tak Mau Indonesia jadi Produsen Baterai Dunia
Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyoroti groundbreaking pabrik baterai listrik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Rabu (15/9) lalu.
Menteri Bahlil mengatakan, pemerintah perlu bertindak cepat memulai tahap awal pembangunan industri baterai listrik di Tanah Air. Sebab, banyak negara yang tak ingin Indonesia jadi pemain utama dalam lingkup industri tersebut.
"Kita sadari, negara tetangga kita tidak pingin untuk Indonesia jadi salah satu negara produsen baterai di dunia. Mereka pingin ambil bahan baku di kita, tapi bikin di negara mereka. Kita baca gelagat ini," ungkapnya dalam sesi teleconference, Jumat (17/9).
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Siapa yang terlibat di PT Industri Baterai Indonesia? MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Kenapa Indonesia buat Motor Listrik? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendukung pengembangan industri sepeda motor listrik lokal? 'Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat UMKM melalui pengembangan ekosistem yang mendukung, memajukan industri sepeda motor listrik lokal dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta kapasitas produksi nasional,' kata Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman, saat memberikan sambutan pada acara INABUYER EV Expo 2023 di Gedung SMESCO Jakarta, Selasa (28/11).
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
Kendati begitu, Menteri Bahlil tak ingin menyebutkan secara spesifik negara mana saja yang cemburu dengan langkah Indonesia memulai pembangunan industri hilir kendaraan listrik ini.
"Ini pertama kali di Indonesia, di Asia Tenggara. Untuk dunia ini kalau sudah bangun eksosistem salah satu yang pertama di dunia. Ini sudah akan terbangun di tahun 2022," kata dia.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan tujuan, Indonesia harus menggapai hilirisasi industri baterai dan kendaraan listrik. Untuk kemudian terjadi pergeseran dari konsumsi ke investasi, hingga menciptakan lapangan kerja berkualitas.
"Kita harus mampu tingkatkan nilai tambah. Saya pikir ini momentum terbaik untuk kita lakukan bersama sama," ujar Menteri Bahlil.
Ternyata, Perusahaan Baterai Mobil Listrik China Pencetak Miliarder Terbanyak Dunia
Valuasi perusahaan fantastis seperti raksasa teknologi Facebook dan Google tak menjamin berhasil menelurkan banyak miliarder dunia. Ternyata, produsen baterai mobil listrik asal China yang bisnisnya kian moncer beberapa tahun terakhir yang mampu melakukannya.
Dikutip dari Forbes, Jumat (7/5), Contemporary Amperex Technology yang lebih dikenal CATL, memiliki sembilan orang miliarder yang lahir dari dalam bisnisnya. Salah satunya bahkan masuk daftar 50 orang paling kaya sedunia.
Saham perusahaan, yang memasok baterai ke pembuat mobil listrik termasuk BMW, Volkswagen, dan Mercedes-Benz, telah melonjak lebih dari 150 persen pada tahun lalu karena permintaan untuk kendaraan listrik yang kian digandrungi.
Pendiri sekaligus CEO CATL, Robin Zeng yang berusia 52 tahun jadi pemilik kekayaan terbesar di antara delapan miliarder jebolan CATL lainnya. Zeng sekarang menjadi orang terkaya ke-47 di dunia, dengan nilai kekayaan USD 32,5 miliar atau sekitar Rp 469 triliun.
Nilai tersebut bertambah lebih dari tiga kali lipat, dibanding kekayaan USD 9,7 miliar yang dia miliki pada Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 menghantam pasar. Zeng diketahui mengendalikan sekitar 25 persen saham perusahaan.
Selain Zeng, dua wakil kepala eksekutif CATL, Huang Shilin dan Li Ping juga turut melipat gandakan kekayaannya, yang masing-masing nilai kekayaannya secara berurutan USD 14,7 miliar atau sekitar Rp 212 triliun, dan USD 6,6 miliar atau sekitar Rp 95 triliun.
Masih ada pimpinan lainnya yang juga mendulang kekayaan. Diantaranya kepala bidang teknik dan produksi, Zhao Fenggang dengan nilai kekayaan USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 34,6 triliun.
Kepala ilmuwan sekaligus wakil manajer umum, Wu Kai, kepala dewan pengawas, Wu Yingming dan Asisten Presiden, Chen Yuantai.
Masing-masing ketiga orang itu memiliki kakayaan secara berurutan, USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 33,2 triliun, USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,4 triliun dan USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,7 triliun.
Selain orang dalam perusahaan, ada juga dua miliarder lainnya yang menambang kekayaan berkat investasinya saat perusahaan baru memulai bisnis beberapa tahun silam. Ada investor Pei Zhenhua, yang kekayaannya saat ini USD 8,5 miliar atau sekitar Rp 122,7 triliun.
Selain itu, satu lagi investor awal CATL yang meraup untung besar ialah Chen Qiongxiang, yang kekayaannya saat ini sekitar Rp 1,8 miliar atau sekitar Rp 25,9 triliun. Lima dari sembilan miliarder CATL tersebut baru bergabung di jajaran miliarder dunia tahun ini.
Jika diakumulasikan, jumlah kekayaan yang dihasilkan kesembilan orang tersebut bernilai USD 72 miliar atau sekitar Rp 1.039 triliun. Ini merupakan prestasi yang mengejutkan bagi perusahaan yang baru berusia satu dekade.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca SelengkapnyaVolkswagen dan Ford Tertarik Investasi EV di Indonesia
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat, menambah keunggulan kompetitif.
Baca SelengkapnyaPermintaan baterai lithium ion diperkirakan akan meningkat lantaran meroketnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi.
Baca SelengkapnyaLuhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaDua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnya