Menteri Bambang Soal Ibu Kota Baru: Jakarta Merupakan Pilihan Belanda
Merdeka.com - Pemerintah berencana untuk melakukan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah lain di luar Jawa. Salah satu lokasi ibu kota baru yang dianggap paling berpotensi adalah daerah Kalimantan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegro, mengakui rencana pemindahan ibu kota negara ini pun tidak lepas dari muatan politis. Oleh karenanya, rencana pemindahan ibu kota negara ini terus digodok oleh pemerintah.
"Pasti ada motif politik. Kita ingin ibu kota baru itu Indonesia sentris, karena didesain dan dipilih bangsa sendiri," ujar Menteri Bambang dalam acara Forum Merdeka Barat di Kementerian Bappenas, Jakarta, Rabu (10/8).
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Kenapa Banten Girang diduga sebagai ibu kota? Dilansir dari Indonesia.go.id, dari temuan sumber-sumber Portugis, Banten Girang sebenarnya merupakan ibu kota kerajaan tua.
-
Kenapa pusat kerajaan berpindah ke Malang? Baru setelah Ken Arok membunuh Akuwu Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang.
-
Ibu kota negara mana yang mirip dengan Jakarta? Ibu kota negaranya mirip banget dengan Jakarta, ketiga, transportasi umumnya juga mirip banget seperti Trans Jakarta. Nama ibu kota tersebut sama dengan nama negaranya, hanya ditambahkan kata 'city' di belakangnya.
-
Dimana ibu kota Provinsi Jawa Timur sekarang? Pada 12 Oktober 1945 R.M.T Soerjo pindah ke Surabaya, Ibu kota Provinsi Jawa Timur.
-
Apa saja daerah yang pernah jadi ibu kota Jawa Timur? Ibu Kota Jawa Timur Selain Bojonegoro, daerah lain yang pernah menjadi ibu kota Jawa Timur yakni Sepanjang (Sidoaro), Mojokerto, Kediri, Malang, Blitar, Jombang, Madiun, dan Nganjuk.
Menteri Bambang menceritakan, Jakarta dipilih sebagai ibu kota Indonesia merupakan pilihan dari Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Atas dasar itu, pemerintah ingin membangun ibu kota baru yang dibangun dan dipilih oleh bangsa sendiri.
"Kita ingin punya ibu kota yang kita desain dan bangun dengan kemampuan sendiri," kata Menteri Bambang.
Menteri Bambang menambahkan nantinya ibu kota baru dibangun di wilayah yang benar-benar baru. "Mengenai lahan, kita ingin kota baru ini yang dibangun dari 0 menjadi kota ideal. Sehingga desainnya membutuhkan lahan yang luas. Kita ingin pertumbuhan kotanya terkendali," pungkas dia.
Manfaat Pemindahan Ibu Kota Versi Brasil
Duta Besar Brazil untuk Indonesia, Rubem Barbosa, menambahkan bahwa pemindahan ibu kota negara banyak sekali manfaatnya. Bagi Brasil sendiri, setidaknya ada dua manfaat yang didapatkan saat pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Rio de Janiero ke Brasilia.
"Manfaat pertama adalah pemerataan penduduk dan ekonomi," katanya.
Kemudian manfaat kedua yang dirasakan Brasil ialah juga terjadi integrasi wilayah yang lebih baik. "Mungkin pembangunan Brasilia bukan satu-satunya faktor yang membuat itu terjadi, tapi dengan adanya Brasilia memainkan peran yang sangat besar karena terletak di tengah-tengah negara," katanya.
Rubem menambahkan saat ini Brasilia merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Brasil. Menurutnya, itu sama sekali tidak direncanakan pada saat pemindahan ibu kota negara.
"Di Brasilia itu tidak direncanakan tapi itu menarik banyak pihak. Kamu punya pemerintahan punya rakyat yang tertarik untuk bekerja dan Brasilia memiliki daya tarik untuk bisnis itu. Intinya pemerintahan menarik minat banyak sekali orang," ungkapnya.
Lebih lanjut Rubem menjelaskan ide utama membangun Brasilia sebagai ibu kota negara baru adalah tidak hanya karena Rio de Janiero berkembang terlalu cepat sehingga tidak bisa mengakomodasi pemerintahan lagi, seperti Jakarta, tapi juga keharusan bagi pemerintah untuk pemerataan populasi dalam kaitannya dengan memaksimalkan wilayah yang dimiliki negara.
"Berbeda dengan (ibu kota baru) Indonesia, waktu itu kami harus membangun Brasilia dari awal, sekitar 1.200 km dari Rio di mana tidak ada apa-apa di sana pada waktu itu, tidak ada jalan, tidak ada rel kereta, benar-benar operasi besar-besaran yang membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun. Awalnya untuk mengakomodasi 1 juta penduduk, tapi sekarang sudah 3,3 juta penduduk," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menegaskan, Jakarta akan tetap menjadi kota yang paling penting secara ekonomi meskipun Ibu Kota berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan riset pertimbangan ibu kota pindah ke IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembangunan IKN sekaligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden, melainkan sudah menjadi keputusan rakyat.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pihak yang menanyakan alasan pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaIni menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) cerita selalu terbayang-bayang masa kolonial saat ia menghuni istana-istana bekas peninggalan Belanda.
Baca SelengkapnyaRencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaRencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaSederet alasan Mahfud MD yang akan tetap melanjutkan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya