Menteri Desa: Prioritas BLT untuk Warga Miskin Bukan Penerima PKH & Kartu Prakerja
Merdeka.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atau Kemendes PDTT memprioritaskan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga desa yang bukan penerima program PKH ataupun Kartu Prakerja yang juga bagian dari jaring sosial masyarakat yang terdampak wabah virus corona. Sesuai arahan presiden Jokowi, BLT di dibayarkan Rp600.000 selama tiga bulan, mulai April 2020.
"Sasarannya yaitu keluarga miskin yang kehilangan pekerjaan atau belum terdata di program keluarga harapan (PKH) dan kartu Prakerja agar tidak dobel penerimaan jaring pengaman sosial," kata Menteri Desa PDTT, Abdul Halim dalam rapat kerja secara daring bersama Komisi V DPR RI, Selasa (21/4).
Menurut Menteri Abdul, program BLT juga akan menyasar keluarga miskin yang anggota keluarganya memiliki penyakit kronis karena virus corona jenis baru. Sebab mereka berisiko kematian lebih tinggi karena memiliki riwayat penyakit berbahaya dibandingkan orang dengan kondisi normal. Oleh karenanya, aparat desa diharapkan lebih jeli dalam menetapkan calon penerima program BLT.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Siapa saja kelompok rentan TBC? Kelompok Rentan TBC Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, tetapi juga bisa mempengaruhi bagian tubuh lain. TBC dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah. Berikut ini adalah kelompok-kelompok yang rentan terinfeksi TBC: Orang dengan Imunitas Tubuh Rendah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TBC. Ini termasuk orang dengan HIV/AIDS, pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, penderita diabetes, dan mereka yang mengalami malnutrisi.Anak-anak: Sistem imun anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, belum sepenuhnya berkembang. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi TBC. Lansia: Dengan bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif, sehingga orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi TBC.Perokok Aktif dan Pasif: Merokok dapat merusak paru-paru dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena TBC. Perokok pasif, terutama anak-anak yang tinggal dengan perokok, juga berisiko. Orang yang Tinggal atau Bekerja di Lingkungan Berisiko Tinggi: Ini termasuk penjara, rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, dan fasilitas perawatan jangka panjang, di mana penularan TBC lebih mungkin terjadi.Orang yang Memiliki Kontak Dekat dengan Penderita TBC: Tinggal serumah atau memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi TBC meningkatkan risiko penularan.Pengguna Narkoba: Penggunaan narkoba, terutama melalui injeksi, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi TBC. Pekerja Kesehatan: Mereka yang bekerja di sektor kesehatan sering berinteraksi dengan pasien TBC, sehingga memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar.Penduduk atau Pendatang dari Area dengan Prevalensi TBC Tinggi: Orang-orang yang tinggal atau berasal dari negara dengan tingkat penularan TBC yang tinggi juga berisiko.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa saja yang rentan terkena penyakit keturunan? Meskipun demikian, saat ini penelitian genetika semakin berkembang dan dengan adanya teknologi DNA tes, Anda dapat mengetahui risiko terkena penyakit keturunan sedari dini.
-
Siapa yang berisiko tinggi kolesterol? Risiko kolesterol tinggi cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, Abdul juga memberikan lampu hijau bagi tiap desa yang memperuntukkan dana desa untuk program bansos tunai maupun sembako. Dengan syarat, proses pendataan calon penerima berdasarkan data terpadu keluarga sejahtera atau BTKS yang terdapat di Kementerian Sosial.
Bentuk Tim Relawan
Di samping itu, Kemendes membentuk tim relawan yang bertugas mengedukasi masyarakat terkait dengan penularan dan pencegahan virus corona. Tim ini dibentuk berdasarkan koordinasi beberapa lembaga terkait seperti Pemda, BNPB, rumah sakit dan Puskesmas setempat.
"Kami mendorong setiap desa membentuk relawan dengan berbagai kegiatan. Semua program itu senantiasa dikonsultasikan dengan pemerintah," jelas Abdul.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini menuai reaksi positif, hanya saja juga muncul kekhawatiran akan digunakan untuk orang tidak bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaRencananya, BLT tersebut akan mulai dibagikan pada bulan Maret atau bertepatan dengan bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran BLT Mitigasi Pangan tersebut tetap akan disalurkan sekaligus Rp600.000 seperti skema awal.
Baca SelengkapnyaBLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Muhadjir klaim pemahaman soal hal tersebut tidak utuh
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaProgram itu dijalankan dengan melakukan pemberdayaan keluarga miskin maupun warga yang masih pengangguran
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pemerintah dipastikan tidak ada mengatur hal itu.
Baca SelengkapnyaPenyaluran BLT El Nino sampai 21 Desember 2023 baru mencapai Rp6,72 triliun.
Baca SelengkapnyaBLT tersebut akan disalurkan selamanya 3 bulan, mulai Januari hingga Maret.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga memastikan pemerintah akan melanjutkan program BLT Mitigasi Pangan senilai Rp600.000 per keluarga.
Baca SelengkapnyaAirlangga bertanya secara langsung kepada warga desa Eretan, apakah bansos ingin diperpanjang atau tidak.
Baca Selengkapnya