Menteri Erick Akui Belum Ada BUMN Produksi APD
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan hingga kini belum ada perusahaan pelat merah yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan Virus Corona. Selama ini, APD hanya diproduksi oleh swasta dengan kapasitas 17 juta per tahun.
"Untuk APD, kami BUMN tidak punya perusahaan yang buat, mayoritas dibuat swasta dengan kapasitas 17 juta per tahun," ujar Menteri Erick di Jakarta, Selasa (7/4).
Untuk memenuhi kebutuhan APD yang terus meningkat, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencari negara yang bisa memasok APD Ke Indonesia. Salah satunya perusahaan dari Korea Selatan. Menteri Erick menambahkan, nantinya rumah sakit swasta dan BUMN siap membeli APD dari perusahaan tersebut.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa itu Perseroan Terbatas? Perseroan Terbatas adalah suatu badan usaha atau unit yang telah berlandaskan hukum.
-
Apa yang diproduksi oleh PT ERELA? Perusahaan farmasi PT. Erlangga Edi Laboratories (PT. ERELA) Semarang merupakan salah satu produsen obat yang memproduksi sejumlah obat-obatan yang biasa kita konsumsi ketika sakig.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
BUMN ciptakan apa di KEK Sanur? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pariwisata.Salah satunya dengan menghadirkan KEK Sanur yang terdiri dari Convention Center seluas 3750 meter persegi dan Alster Lake Clinic dengan terobosan medical technology yang dimilikinya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Kemarin saya ketemu kepala BKPM mengenalkan satu perusahaan Korea. Dia stoknya masih cukup banyak, bahkan beberapa bahan baku dari korea dari perusahaan ini sudah masuk ke Indonesia," jelas Menteri Erick.
Sementara itu, pemerintah akan terus mencari negara pemasok bahan baku agar Indonesia bisa memproduksi APD sendiri. "Tapi dengan catatan bahwa mereka (perusahaan Korea) bisa produksi dengan jumlah yang dibutuhkan, dan kami rumah sakit swasta dan BUMN siap membeli. Bahan baku masih sulit tapi tentu saya yakin dengan solusi yang dilakukan Kemenlu dan lain lain itu bisa dilakukan," tandasnya.
Erick Thohir Terima Bantuan 20.000 APD dari Kemensos
Kementerian Sosial menyerahkan bantuan 20.000 alat pelindung diri (APD) kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bantuan tersebut akan ditempatkan di Rumah Sakit milik BUMN yang saat ini difokuskan untuk menangani pasien Virus Corona.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, bantuan dari Kemensos bisa memperkuat ekosistem dalam menanggulangi Covid-19. Dia mengatakan, gotong royong akan membuat masalah saat ini lebih ringan.
"Ini memperkuat ekosistem ini benar-benar terjadi. Ekosistem yang dibangun bersama-sama dengan gotong royong InsyaAllah lebih ringan. Saya sangat ucapkan terima kasih enggak hanya ke swasta tapi ke kementerian yang lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/4).
Sementara itu, Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, pemberian bantuan tersebut adalah wujud sinergitas dan saling mendukung, saling gotong royong dalam menanggulangi bencana pandemi global ini.
"Tentunya kami dari Kemensos sesuai arahan Bapak Presiden untuk merefocusing dan merealokasi anggaran sudah melakukan hal tersebut dan antara lain untuk pembelian alat-alat seperti APD," paparnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada RAPBN 2025, pagu anggaran Kementerian BUMN ditetapkan sebesar Rp277 miliar. Angka ini lebih rendah dari pagu anggaran 2024 sebesar Rp284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan alasan banyak perusahaan BUMN menggarap proyek pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN
Baca SelengkapnyaBersih-bersih BUMN jadi salah satu langkah Erick Thohir mengefisienkan BUMN.
Baca SelengkapnyaErick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pelaku UMKM yang belum tersertifikasi BPOM.
Baca SelengkapnyaPertama, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebenarnya telah menjalani restrukturisasi pada 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaBUMN memiliki peran untuk menuntaskan masalah kesenjangan.
Baca SelengkapnyaErick siapkan blueprint jangka panjang transformasi proyek-proyek BUMN di masa depan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaDengan kreatifitas yang dimiliki oleh para pelaku usaha muda, Erick percaya bahwa produk UMKM yang dihasilkan dapat bersaing di pasar global.
Baca Selengkapnya