Menteri Erick Dorong Pengusaha Terdampak Pandemi Berani Ambil KUR
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengajak enam finalis GirlsTakeOver untuk meninjau langsung kolaborasi dalam holding Ultra Mikro di salah satu kantor BRI di Jakarta, Selasa (28/9). Pada kesempatan tersebut, dia berkesempatan untuk menyapa salah satu nasabah dari Pegadaian yang akan mengajukan pinjaman.
Terlihat nasabah yang menggunakan kacamata tersebut akan menggadaikan cincin kawinnya karena pekerjaannya yang terdampak pandemi covid-19. Dia harus menjual segala aset yang dimilikinya.
Dengan telah mulai bangkitnya usaha saat ini, dia menggadaikan cincin kawinnya untuk bisa kembali bekerja sebagai fotografer. Rencananya uang tersebut akan digunakan membeli kamera.
-
Siapa yang bertemu dengan Erick Thohir? Ditanya Kabar Erick Thohir kembali bertemu dengan Wahyuni belum lama ini.
-
BRI membantu UMKM ikut pameran FHA, bagaimana? Selain itu UMKM tersebut juga telah mengikuti beberapa program pemberdayaan dari BRI seperti Rumah BUMN, Pengusaha Muda Brilian, dan Brilianpreneur.
-
Kapan Erick Thohir bertemu ojol? Ditanya Kabar Erick Thohir kembali bertemu dengan Wahyuni belum lama ini.
-
BRI mendukung UMKM ikut pameran FHA, mengapa? 'UMKM harus banyak mendapatkan kesempatan agar dapat melakukan ekspor dan masuk pasar internasional karena saat ini merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.'
-
Kenapa BRI ikut dalam acara ini? Dukungan BRI dalam acara Best Restaurants & Bars 2024 yang dihadiri oleh Andrijanto selaku Direktur Funding & Distribution BRI merupakan wujud keseriusan BRI untuk masuk ke dalam pasar ritel serta untuk mendukung perkembangan industri kuliner di Indonesia dan memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah berprestasi dalam menciptakan pengalaman kuliner yang luar biasa bagi masyarakat.
-
Kenapa Erick Thohir bertemu keluarga ojol? Seperti melansir dalam video unggahan saluran Youtube Erick Thohir, saat bertemu sang Menteri BUMN ini menanyakan kabar Wahyuni.
"Gadai Cincin pak, cincin kawin. lagi butuh modal, usaha saya di bidang foto, aset kami sempat dijual, dan sekarang jadi baru mulai lagi," katanya.
Menteri Erick menanyakan kesiapan nasabah tersebut untuk mau mengambil KUR dari BRI selain dari menggadaikan cincin berharganya. "Kamu ambil KUR tidak?" tanya Menteri Erick.
"Kalau utang buat produktif tidak apa, kadang-kadang kita tidak disiplin, utang buat usaha dipake makan. Nah dipake beli motor itu problem,” tambahnya.
Menteri Erick menambahkan, jika memanfaatkan utang untuk kegiatan produktif, nantinya hasil dari kegiatan tersebut baru bisa digunakan untuk kegiatan konsumtif.
"Bahwa utang ini untuk produksi untungnya baru dipakai makan atau konsumtif, di UMKM kadang ada godaan, ini dipakai untuk hal-hal konsumtif," katanya.
Menteri Erick kemudian meminta nasabah tersebut untuk mempelajari lebih jauh tentang program pinjaman, baik dari BRI maupun PNM. "Ada PNM ada BRI, coba dipelajari ya," katanya.
Diketahui, nasabah tersebut jika dalam keadaan banyak pekerjaan, mampu mengumpulkan pendapatan sekitar Rp 8 juta dalam satu bulan.
Hal ini yang menjadi landasan Menteri Erick meminta nasabah tersebut untuk mau mencoba program pinjaman dari Holding Ultra Mikro, baik BRI maupun PNM.
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Permudah Penyaluran KUR
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi salah satu pengusaha UMKM di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten-Jawa Tengah yang berani mengajukan pinjaman KUR dengan plafon Rp 200 juta bertenor 5 tahun. Menurutnya, penyaluran KUR ini bisa berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional.
"Penyaluran KUR diharapkan dapat berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional," kata Airlangga saat mengunjungi Omah Aneka Satwa dan Seni (OASSE) di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (24/9).
Kemudahan akses KUR, kata Menko Airlangga merupakan upaya pemerintah mempermudah masyarakat dalam mengakses pembiayaan. Apalagi saat ini pemerintah memberikan subsidi 3 persen kepada debitur KUR.
Pencapaian realisasi KUR saat pandemi Covid-19 tahun di 2020 tercatat sebesar Rp 198,53 triliun. Angka ini lebih baik dibandingkan masa pra pandemi di 2019 yang sebesar Rp 140,1 triliun. Demi membantu masyarakat Pemerintah pun meningkatkan target penyaluran KUR menjadi Rp 285 triliun.
Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya yakni dengan mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR. Antara lain peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp100 juta. Tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021. Penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi.
"Jangan takut untuk mengambil KUR, karena sekarang Pemerintah menanggung bunganya 3 persen dari 6 persen, dan pinjaman ini juga sudah diasuransikan dengan Jamkrindo dan Askrindo, jadi bank tidak perlu khawatir kalau masih ada gagal bayar," jelas Airlangga.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaErick Thohir melarang ibu-ibu nasabah program PNM Mekaar menggunakan uang pinjaman modal usaha untuk membeli handphone.
Baca SelengkapnyaErick percaya hadirnya PNM sudah tepat untuk mempersempit ruang kesenjangan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaEkosistem Ultra Mikro (UMi) secara konsisten terus melakukan pemberdayaan pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, sebanyak 321 ribu nasabah Mekaar menjadi Agen BRILink Mekaar.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM dan Pegadaian ini terus berfokus menjangkau masyarakat hingga level ultra mikro.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa program sertifikasi BPOM ini selaras dengan upaya BRI dalam pemberdayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN bersama para Direksi dan Komisaris PNM akan terus mengupayakan agar ke depannya bisa mencapai angka 20 Juta nasabah.
Baca SelengkapnyaErick dianggap sukses mendorong pengembangan UMKM di daerah.
Baca Selengkapnya