Menteri ESDM banggakan 3 kilang Pertamina hemat impor Rp 214 M/hari
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat beberapa proyek-proyek kilang yang sudah berhasil dibangun, antara lain Residual Fluid Catalytic Cilacap (RFCC) Proyek Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Proyek Langit Biru Cilacap dan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Cilacap. Beroperasinya tiga kilang ini berpotensi menghemat devisa negara akibat impor Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai USD 15,84 juta per harinya atau setara Rp 214 miliar.
"Kalau proyek RFCC dapat menghemat USD 3,56 juta per hari, proyek PLBC dapat menghemat USD 1,49 juta per hari dan proyek RDMP dapat menghemat USD 10,52 juta per hari,"ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Jumat (27/11).
Menurutnya, investasi yang digelontorkan dalam pembangunan kilang RFCC tersebut mencapai Rp 11 triliun, nantinya setelah kilang tersebut beroperasi maka berpotensi akan meningkatkan produksi Gasoline RON 92 sebesar 37,5 mbopd, mengurangi impor HOMC sebanyak 600 ribu barrel per bulan atau 20 mbpod, meningkatkan ketahanan stok Premium menjadi 91 mbopd dengan ekuivalen mengurangi 15 persen impor nasional lalu solar 87 mbopd dengan ekuivalen mengurangi 30 persen impor nasional dan meningkatkan produksi LPG dari 440 ton per day menjadi 950 ton per day dengan ekuivalen mengurangi 10 persen impor nasional.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Di mana Pertamina mengembangkan proyek CCS/CCUS? Terdapat dua lokasi di Sumatera, empat lokasi di Jawa, dan dua di Sulawesi.
-
Dimana Lembah Cipanas Kelapa 3 berada? Adapun tempat tersebut bernama Lembah Cipanas Kelapa 3, yang lokasinya ada di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
Selanjutnya Proyek Langit Biru Cilacap dengan program PLBC yaitu menaikkan spesifikasi Gasoline (RON 88) menjadi Pertamax (RON 92). Adapun nilai investasi sebesar USD 392 juta.
"Kilang ini memiliki kapasitas platforming naik 30 persen dari 14.300 bopd menjadi 18.600 bpod. Lalu, jumlah pekerja yang terlibat 1.500-2.000 pekerja dan membangun unit baru Light Naphtha Hydrotreating & Isomerization (21.500 bopd)," ungkapnya.
Terakhir proyek RDMP Kilang Cilacap dengan nilai investasi USD 5-5 miliar yang akan beroperasi pada 2022. Kilang ini dapat meningkatkan kapasitas dari 348 mbpd menjadi 370 mbpd."Kilang ini juga mampu mengolah crude yang lebih berat dan memberikan marjin yang lebih besar," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKilang Pertamina Internasional beberkan strategi KPI dalam mendukung program pemerintah untuk mendorong pemakaian SAF di industri penerbangan.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca SelengkapnyaPada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura. Jumlah bahan bakar yang diekspor mencapai 200.000 barrel.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM berdialog dengan manajemen dan pekerja Pertamina dan melihat langsung kesiapan Kilang Cilacap.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPertamina dengan subholding dan anak usahanya berhasil memboyong 34 penghargaan Proper Emas.
Baca SelengkapnyaPembangunan pipa Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir.
Baca SelengkapnyaPertamina Beberkan 3 agenda penting wujudkan transisi energi.
Baca Selengkapnya