Menteri ESDM: Presiden tegaskan target 35.000 MW tidak diturunkan
Merdeka.com - Beberapa hari lalu Presiden Joko Widodo baru saja melakukan peletakan batu pertama sekaligus meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah. PLTU berkapasitas 2x1000 MW, proyek yang dibangun hasil kerja sama pemerintah dan swasta ini menelan investasi lebih dari USD 4 miliar.
Proyek tersebut bagian dari megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW, program andalan pemerintahan Jokowi-JK. Meski banyak yang meragukan dan sempat dikritik Menko Rizal Ramli, Menteri ESDM Sudirman Said yakin target dalam proyek ini bakal terealisasi.
"Presiden sudah mengatakan, target tidak akan diturunkan tapi tugas para menteri semuanya mencari solusi supaya target itu tercapai," ungkap Menteri ESDM Sudirman Said dalam diskusi 'Energi kita' yang digelar merdeka.com, RRI, IKN, IJTI dan Sewatama di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/8).
-
Kapan PLTU Batang dibangun? 'Karena teknologi untuk bikin 1 unit 1.000 itu harus dilakukan reviewing kemudian berdasarkan pengalaman di lapangan baru timbul 1 unit 1.000. Dan itu disebut Ultra Super Critical. Selama ini yang paling tinggi yang pernah dibangun adalah Super Critical ini,'
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa teknologi utama yang digunakan PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Siapa mitra PLN dalam PLTS Terapung Cirata? PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi.
Menteri Sudirman Said dengan bangga menyebutkan, setelah PLTU Batang beberapa proyek pembangkit listrik antre untuk mulai proses pembangunan. Salah satunya PLTU Cirebon dan Cilacap.
"Cirebon akan ekspansi, Tanjung Jati akan ekspansi, Cilacap juga akan ekspansi. Ini yang membuat saya optimis, saya kira kalau itu menggelinding, jalan, itu akan mendorong persiapan-persiapan proyek lainnya. Itu situasi di lapangan yang membuat saya yakin bisa diteruskan," katanya.
Menteri Sudirman menambahkan proyek PLTU Cirebon akan diresmikan dalam waktu dekat. Dia mengklaim, langkah ini sebagai bukti keseriusan pemerintah mempercepat proyek pembangkit listrik 35.000 MW.
"Bulan-bulan ke depan akan ada terus groundbreaking, PPA dan dinamika luar biasa ke depan. Dalam waktu dekat Cirebon akan segera 1.000 MW, Sumsel 2x650 MW juga akan siap untuk groundbreaking, Cilacap juga nanti sedang kita atur jadwal supaya berjalan dengan baik," jelas dia.
Mantan Dirut PT Pindad ini menjelaskan, proyek PLTU Batang yang baru dimulai pembangunannya beberapa hari lalu, pengerjaan konstruksinya saat ini sudah 20 persen.
"Tahun ini insya Allah sisa 7.000 MW, 4000-an akan selesai karena lebih dari 70 persen sisa-sisa proyek yang pembangkit listrik tahap I (era SBY) itu tingkat penyelesaiannya sudah di atas 80 persen." (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM turut meminta pendampingan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dalam proses pensiunkan PLTU batu bara.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaArifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaPLN telah melakukan kajian untuk memprioritaskan retrofit CCS di pembangkit listrik fosil.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Baca Selengkapnya