Menteri ESDM Sebut Masih Ada 433 Desa Belum Dapat Akses Listrik
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, masih terdapat 433 desa yang belum mendapatkan akses listrik. Di sisi lain ada sekitar 3.100 desa yang listriknya menggunakan lampu tenaga surya hemat energi.
"Capaian elektrifikasi nasional pada tahun 2020 mencapai 99,2 persen meskipun dari tahun ke tahun rasio angka elektrifikasi nasional namun masih menyisakan 0,8 persen masyarakat yang belum menikmati listrik. Di sisi lain masih terdapat 433 desa yang gelap gulita sekitar 3.100 desa yang listriknya menggunakan lampu tenaga surya hemat energi," kata Arifin dalam Launching Program Patriot Energi, Jumat (18/6).
Menurutnya, kedua hal tersebut masih perlu diupayakan untuk mendapatkan pasokan listrik yang permanen yang lebih andal dan berkesinambungan. Sehingga masyarakat bisa menikmati listrik dengan merata ke depannya.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Di samping itu, dia mengatakan negara-negara di dunia saat ini berfokus pada usaha untuk dapat menurunkan emisi atau net zero emisi karbon pada tahun 2050, dengan melakukan mitigasi dampak perubahan iklim global. Sama halnya dalam Paris agreement, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030, kemudian direvisi menjadi 41 persen berkat dukungan Internasional.
Selain itu Indonesia juga berupaya untuk menuju karbon Netral akan mencapai di tahun 2060 atau lebih cepat. Hingga akhir tahun 2020, capaian penurunan emisi dari sektor energi mencapai kurang lebih 64 juta ton CO2 emisi yang diperoleh dari aktivitas pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), pelaksanaan efisiensi energi, penggunaan bahan bakar rendah karbon, penggunaan teknologi pembangkit yang bersih dan kegiatan-kegiatan lainnya.
"Sementara dalam pengembangan energi baru terbarukan, bauran EBT pada tahun 2020 baru mencapai 11,2 persen, jadi dibutuhkan dua kali lipat dari kondisi saat ini untuk memenuhi target 23 persen di tahun 2025," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaDia meminta Ara membuat terobosan karena masih banyak desa di Lampung ratusan tahu tak dialiri listrik
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM akan membagikan sekitar 13.000 rice cooker kepada warga dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaAda 1,5 juta warga terdampak dari mati listrik total di Sumatera sejak Rabu 2 Juni.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaLaporan subsidi listrik yang melenceng ini dikemukakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Baca Selengkapnya