Menteri Jokowi yang Siap Dipecat Jika Tak Becus Kerja
Merdeka.com - Hampir seminggu Kabinet Indonesia Maju berjalan. Para menteri baru sudah mulai berkantor dan tancap gas bekerja. Beberapa menteri langsung turun ke lapangan. Seperti Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang langsung mendengar curahan hati para nelayan di Muara Angke.
Presiden Jokowi bahkan telah menggelar rapat kabinet Indonesia Maju perdana di Istana Merdeka, Kamis (24/10) lalu. Rapat dihadiri seluruh menteri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Di hadapan para menterinya, Jokowi dengan tegas mengatakan tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi Presiden dan Wakil Presiden.
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Bahlil yakin para menteri tetap berkomitmen di Kabinet Jokowi? Lebih lanjut, dia menegaskan para menteri berkomitmen untuk menyelesaikan tanggung jawab sampai berakhir masa jabatan.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
Presiden Jokowi meminta para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menjalankan setiap keputusan yang diambil di dalam rapat. Jokowi tak ingin ada gaduh antar kementerian.
"Jadi dalam setiap rapat, baik paripurna, terbatas atau internal ada payung hukum, kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," ujar Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10).
Jokowi menegaskan bahwa pemerintahannya bekerja secara tim. Dia menilai dalam membangun sebuah negara tak bisa kerja menteri per menteri atau sektoral saja.
"Ini kerja membangun negara besar, tidak mungkin menteri kalau sendiri-sendiri, ini kerja tim yang dikoordinasi para Menko," jelas dia.
Para menteri Jokowi langsung menanggapi permintaan presiden tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya siap dipecat jika tak becus kerja. Berikut uraiannya:
Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir langsung tancap gas sejak hari pelantikan. Tak tanggung-tanggung, di hari pertama masa jabatan dia langsung mengumpulkan semua jajaran BUMN untuk rapat setelah acara serah terima jabatan.
"Besok sudah mulai Ratas dan saya izin tadi kepada semua jajaran mulai meeting habis (acara serah terima) ini," kata dia, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).
Dia menegaskan akan berupaya untuk melaksanakan mandat yang diserahkan Presiden padanya. Dia bahkan sudah mengantongi KPI (Key Performance Indicators) untuk 3 bulan ke depan.
Meskipun tidak menjabarkan secara rinci terkait 'KPI' tersebut, Erick menegaskan, kesiapannya menjalankan tugas yang diserahkan Jokowi. Dia pun siap dicopot jika kinerjanya dinilai tidak memuaskan oleh orang nomor RI itu.
"Saya punya KPI (Key Performance Indicators) 3 bulan dan statement ini disampaikan beliau (Presiden Jokowi), bahwa semua Menteri harus siap dicopot dan saya sangat siap dicopot," tegas dia.
Karena itu, dia meminta dukungan semua pihak baik anak buah, jajaran perusahaan pelat merah, hingga pelaku usaha swasta. Dengan demikian semua target-target yang ditetapkan dapat dicapai.
"Kita bisa saling bantu. Bekas menteri, Ketua Kadin hadir insya Allah kalau kita solid ada jalan," tandasnya.
Edhy Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berkomitmen akan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi nelayan. Jika tidak mampu, dia mengaku siap untuk mundur dari jabatannya.
Setelah menampung curahan hati sejumlah nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta. Edhy menyatakan akan mengurai permasalahan tersebut, jika tidak sanggup dia akan mundur dari jabatannya.
"Saya kalau memang tidak sanggup, saya siap mundur. Sebelum mundur saya usahakan mampu membela bapak semua, saya akan berusaha terus menyelesaikan masalah ini," kata Edhy di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta, Senin (28/10/).
Edhy mengatakan, dirinya bukan penjabat, tetapi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditugaskan menyelesaikan masalah pada sektor kelautan dan perikanan.
"Tugas saya membantu bapak ibu semua, tugas saya membantu presiden maka kalau saya tidak bisa saya tidak berhasil," tuturnya.
Menurutnya, kebijakan sebelumnya yang sudah berjalan baik akan terus dijalankan, sedangkan jika ada kekurangan akan diperbaiki. Dalam kesempatan tersebut pun dia menyinggung ke bawahannya penjabat eselon I untuk membantu melakukan perbaikan, jika menghambat tidak ragu dia akan mencopotnya.
"Kalau di Kementerian Kelautan Perikanan (menghambat) maka saya bisa marah-marah ke staf, saya juga ganti dirjennya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo membantah isu 15 menteri di Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani mau mundur.
Baca SelengkapnyaEmpat menteri Jokowi itu adalah Sri Mulyani, Tri Rismaharini, Muhadjir Effendy, dan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons heboh kabar beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan mundur
Baca SelengkapnyaAri menegaskan Presiden Jokowi saat ini tengah fokus menyelesaikan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaAri menyebut kondisi kabinet saat ini masih baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengizinkan menterinya maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTotal 15 menteri di kabinet Presiden Jokowi diisukan mundur.
Baca SelengkapnyaMeutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.
Baca SelengkapnyaBudi tidak bisa menjamin jika pekan depan tak ada reshuffle.
Baca Selengkapnya